Wednesday, August 7, 2013

MINGGU KITAB SUCI NASIONAL

Minggu Biasa ke-23 Th.A1 5 September 1999

Yeh 33:7-9; Rm 13:8-10; Mt. 18:15-20

Minggu Kitab Suci Nasional



Buka

Hari Minggu ini oleh gereja ditetapkan sebagai hari Minggu Kitab Suci Nasional. Gereja sengaja menetapkan sepanjang bulan September sebagai bulan Kitab Suci agar umat beriman menggali dan mendalami makna Kitab Suci. Lebih dari itu, umat beriman diharapkan dapat menjabarkan sabda Kitab Suci itu dalam kehidupan yang nyata. Diharapkan waktu sebulan ini menjadi kesempatan bagi kita membaca surat cinta Allah yang membahasakan kehidupan kita secara penuh melalui Kitab Suci. Kita berdoa semoga kita dilengkapi semngat untuk mencintai sabda Allah bukan hanya dengan mendengar tetapi membaca, merenungkan dan berusaha menjabarkannya dalam hidup. Untuk itu marilah kita akui segala dosa dan salah kita. Mungkin kita kurang akrab dengan Tuhan dalam pergumulan kita dengan Kitab Suci. Mungkin kita hanya terlibat sebagai pendengar firman dan bukan menjadi pencari dan pelaku firman. Mungkin telinga kita tertutup mendengarkan apa yang dibisikan Tuhan melalui sabda-Nya.



Renungan

Tono dan Tini adalah nama pasangan suami istri yang paling rukun di sebuah perkampungan. Banyak orang iri menyaksikan keserasian pasangan Tono dan Tini itu. Kehidupan mereka dengan tetangga dan masyarakat sekitarnya berjalan baik dan menyenangkan. Keluarga itu boleh dianggap sebagai model untuk pasangan-pasangan yang baru. Para wartawan mencari kesempatan untuk melakukan investigasi atau wawancara terhadap pasangan itu. Dari wawancara itu terungkap rahasia yang membuat pasangan itu hidup rukun. Rahasianya terletak pada dua lembar surat yang berbingkai rapi dan digantungkan di dinding rumah mereka. Surat pada bingkai pertama adalah surat cinta yang ditulis Tono untuk Tini. Surat itu penuh dengan kata yang indah, serta pelbagai janji yang harus Tono tepati bila Tini menerima cinta Tono. Surat pada bingkai kedua adalah tulisan Tini dengan kata yang indah berisi jawaban serta niatnya terhadap tawaran cinta Tono. Setiap tamu yang datang ke rumah itu, mereka membacakan dua surat dalam bingkai itu. Setiap kali mengalami benturan dan perselisihan dalam kehidupan berumah tangga, Tono dan Tini selalu kembali membaca isi surat cinta mereka. Surat cinta itu mereka baca dan terus membacanya. Sebelum menjalankan kegiatan setiap hari mereka selalu meluangkan waktu untuk membaca surat itu. Demikian pula sepulang melaksanakan pekerjaan pada sore hari mereka membaca surat itu. Mereka membaca kembali sekadar mencocokan apa yang tertulis di sana dengan apa yang akan dan telah mereka lakukan. Surat cinta itu tidak mereka sembunyikan di dasar peti melainkan dibiarkan dibaca oleh banyak orang agar orang bisa mendapatkan sesuatu dari cara yang mereka lakukan.

Apakah bapak ibu yang sudah berkeluarga masih menyimpan surat cinta yang penuh dengan kata-kata indah dan janji-janji yang dulu itu? Adakah surat cinta yang pernah ditulis itu terus dibaca dalam menjalani kehidupan berumah tangga? Kalau ada yang telah membuang surat cinta itu memang perlu disayangkan. Tetapi, untuk saudara/i yang masih muda saya anjurkan kalau nanti membuat atau menerima surat cinta dari calon pasangan Anda, silakan menyimpan surat itu dan terus membacanya dalam kehidupan setiap hari. Siapa tahu isi surat itu akan membuat hidup itu rukun dan harmonis.

Surat cinta yang paling lama bertahan dalam kehidupan manusia tidak lain adalah Kitab Suci yang berisi pernyataan cinta Allah yang total untuk dunia dan manusia. Kitab Suci sebagai surat cinta Allah untuk manusia memuat pelbagai situasi dan pengalaman keseharian manusia. Kitab Suci sebagai surat cinta Allah untuk manusia memuat sederetan suka duka kehidupan. Apa yang dikatakana dan tertulis di sana itulah hakikat hidup manusia. Kitab Suci merekam dan mencatat semuanya, segalanya dan seluruhnya dari hidup manusia dan untuk hidup manusia. Segala sesuatu yang dialami, dihadapi manusia sampai hari ini bahkan sampai kapan pun telah termuat dalam surat cinta Allah itu. Karena Kitab Suci berisi situasi dan pengalaman manusia maka semestinya dan seharusnya Kitab Suci itu terus dibaca untuk merintis jalan yang lurus menuju pusat cinta itu sendiri. Untuk memahami dan menangkap isi hati seorang yang jatuh cinta, orang mau tidak mau harus berusaha membaca dan menafsirkan kata-kata yang ada dalam surat cinta itu. Allah telah jatuh cinta kepada manusia. Ia menyatakan cinta-Nya kepada manusia lewat sabda-Nya dan tentu saja manusia diminta memberikan jawaban atas tawaran cinta itu. Dan, jawaban yang benar dan pasti akan muncul kalau orang berusaha memahami bahasa cinta Allah itu dalam kehidupan nyata sehari-hari. Isi surat cinta telah dijabarkan melalui perutusan Yesus untuk membebaskan manusia dari segala pengalaman yang menjauhkan dia dari Allah. Yesus sebagai isi surat cinta Allah untuk manusia telah merukunkan dan mendamaikan kembali relasi antara Allah sebagai asal dan sumber cinta dengan manusia yang telah meninggalkan cinta itu ketika manusia tersesat dan terbenam dalam jalan yang dibangunnya sendiri.

Penggalan surat cinta Allah untuk kita semua disampaikan melalui ketiga bacaan hari ini. Apa yang disampikan dalam ketiga bacaan tadi jelas merupakan situasi gambaran pengalaman dan hidup manusia yang konkret. Kekerasan, penindasan, peperangan, pelbagi kejahatan yang dialami Yehezkiel adalah situasi hidup manusia yang nyata. Hal itu pun masih terus berlangsung sampai saat ini. Ketidakadilan, permusuhan, pemerasan dialami Paulus ketika berhadapan dengan Jemaat di Roma. Hal serupa juga merupakan gambaran hidup manusia yang berlangsung sampai saat ini. Yehezkiel dan Paulus berhadapan dengan kondisi kehidupan yang tidak menguntungkan. Pada masa itu terjadi krisis besar. Pelbagai penyimpangan dan kehajatan merebak pada semua tataran kehidupan masyarakat. Dalam situasi seperti itulah manusia menemui jalan buntu. Apa yang bisa dan harus manusia lakukan kalau situasinya sudah seperti itu?

Dalam menghadapi pelbagai situasi kehidupan yang sulit, yang dibutuhkan manusia hanyalah bahasa dan ungkapan cinta. Ungkapan dan bahasa cinta itu merupakan penjabaran atau perpanjangan cinta Allah. Bahasa dan ungkapn cinta adalah bahasa dan ungkapan yang terkadang jelas; tetapi terkadang tidak jelas. Bahasa dan ungkapan cinta menuntut adanya kepekaan yang tinggi. Menafsir dan menangkap bahasa cinta memang tidak mudah. Mengungkap bahasa cinta menuntut manusia untuk keluar dari dirinya sendiri. Keluar dari batas dan tembok yang dibangun untuk keselamatan dirinya sendiri. Melepaskan keamanan diri demi mereka yang sepantasnya dicintai. Yehezkiel harus berhadapan dengan pelbagai kejahatan dan di dituntut untuk menyatakan yang benar, yang baik. Yehezkiel diangkat untuk membawa dan menerjemahkan cinta Yahwe kepada mereka yang terperangkap dalam tindak kejahatan. Tugas Yehezkiel adalah mengarahkan para penjahat supaya bila penjahat mati Yehezkiel tidak dipersalahkan. Yehezkiel memulis: orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut petanggunganjawab atas nyawanya dari padamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu (Yeh.33:9).

Dalam konteks Paulus mengarahkan penjahat itu sama dengan membagikan kasih. Kalau orang berani membantu membebaskan orang dari kejahatan maka orang itu telah melakukan hukum yang utama yaitu kasih. Kasih itu adalah kepekaan terhadap apa yang dialami orang lain. Kasih itu adalah kerelaan untuk membantu. Kasih itu harus tumbuh dan mengalir pertama dan terutama untuk orang lain sebelum ditakarkan untuk diri sendiri. Dan bagi Yesus kasih itu terjabar dalam sikap kerelaan berjalan bersama orang lain dalam situasi orang itu. Kepekaan dan kesabaran adalah kunci kesuksesan membawa kembali orang yang tersesat ke jalan yang benar. Kasih adalah tindakan dan perbuatan yang tidak gegabah. Yesus adalah tokoh yang berjuang selalu menghargai proses. Ia tidak mementingkan hasil yang cepat. Ia tidak senang dengan segala yang serba instan. Memulihkan orang jahat ke jalan yang benar harus melalu tahap-tahap yang teliti dan harus dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu kerelaan mendengar, melihat menjadi sangat penting. Batu karang yang keras membutuhkan tetesan hujan bertahun-tahun untuk menghancurkannya. Menghadapi orang bermasalah memang perlu proses.

Hidup kita sampai kapan pun tidak akan bebas dari masalah. Hidup kita diuji dan diasah dalam pelbagai tantangan. Namun, kita semua mendambakan hidup yang baik, tenang, damai, dan harmonis seperti pengalaman pasangan Tini dan Tono dalam cerita awal tadi. Surat cinta yang selalu mereka baca itulah kunci kedamian dan keharmonisan keluarga mereka. Kita memiliki surat Cinta yang tidak bisa tersaingi oleh surat cinta mana pun yang pernah dibuat oleh para penyair dan pujangga. Allah adalah penyair kehidupan kita. Allah adalah pujangga yang menulis sejarah cinta dan kehidupan manusia. Bumi tidak mampu memuat sejarah cinta Allah untuk manusia. Laut tidak mampu menampung aliran cinta Tuhan untuk manusia. Cakrawala tidak mampu mengukir bertapa agungnya cinta Tuhan untuk kita. Hidup kita pun tidak mampu mengungkapkan secara lengkap cinta Allah itu. Kita hanya dituntut untuk mengenal dan memahami cinta Tuhan dalam langkah dan penggalan hidup kita.

Bulan Kitab Suci mengajak kita untuk membaca dan merenungkan Cinta Allah, mengambil manfaatnya untuk hidup kita, menyelaraskan hidup kita dengan Sabda Allah itu, dan hidup menurut Sabda Allah. Mudah-mudahan sabda Tuhan dan pernyataan cinta-Nya yang tertulis dalam Kitab Suci menguatkan kita setelah, selama dan sebelum kita berlangkah dalam hidup kita. Amin.



Pringwulung, 5 September 1999

Rm.Bonefasius Rampung Pr



No comments:

Post a Comment