Wednesday, August 7, 2013

KRISTUS RAJA ALAM SEMESTA

Pesta Kritus Raja Alam Semesta Thn.A/2 21 November1999

Yeh.34,11-12.15-17; 1Kor.15,20-26.28; Mat.25,31-46

Buka

Hari ini Gereja merayakan Pesta Kristus Raja Semesta Alam. Pesta Yesus Kristus Raja juga menandakan berakhirnya tahun liturgi dalam Gereja. Mulai minggu besok kita akan memasuki tahun liturgi yang baru. Pada pesta Kristus Raja Semesta alam ini, kita semua diajak untuk menjadikan Kristus Raja semesta alam sebagai satu-satunya raja atas diri dan hidup kita. Kita diajak untuk menyerahkan diri kita untuk dipimpin dan dikuasai hanya oleh Kristus Raja semesta alam. Kita diajak untuk hanya menyembah Raja semesta Alam dan tidak menyembah raja-raja lainnya.

Dengan membiarkan diri dipimpin, dikuasai dan diatur oleh Raja semesta alam, maka dapat diharapkan Hidup kita akan mencapai tujuan hidup kita. Menyadari bahwa belum semua kita sudah menyerahkan dirinya untuk dikuasai, dipimpin dan diatur oleh Allah tetapi sebaliknya menyerahkan diri, dikuasai, dipimpin dan diatur oleh allah-allah yang lain maka marilah kita mohon ampun pada Tuhan. Dengan demikian kita menjadi layak untuk mengikuti perayaan ekaristsi pada pesta Kristus Raja Semesta Alam ini.

Renungan

Kristus Meyerahkan Kerajaan Kepada Bapa Supaya Allah Menjadi Segalanya Bagi Semua Orang

Firman Tuhan pada hari ini mengajak kita semua untuk menyembah hanya kepada Allah saja; untuk tidak membiarkan diri kita dikuasai oleh kekuatan-kekuatan duniawi, melainkan membiarkan diri kita dipmpin dan dikuasai oleh Allah raja semesta alam. Hari ini kita diajak untuk menempatkan Allah sebagai yang paling penting dan utama dalam hidup kita.

Mengapa Kitab Suci mengajak kita untuk menyembah hanya kepada Allah? Mengapa kita diajak untuk membiarkan diri kita hanya boleh dipimpin dan dikuasai oleh raja semesta alam? Mengapa kita diajak untuk menjadikan Allah raja semesta alam sebagai yang paling utama dan paling penting dalam kehidupan kita?

Jawabannya adalah karena raja semesta alam adalah raja yang dapat menjamin hidup kita, raja semesta alam adalah raja yang akan membantu kita untuk mencapai tujuan hidup kita. Raja semesta alam adalah raja yang selalu terlibat dalam seluruh kehidupan kita. Kita harus menyerahkan diri hanya kepada raja semesta alam karena Ia adalah raja yang dapat dipercayai. Raja yang dapat diandalkan. Ia adalah raja yang berbeda dengan raja-raja dari kerajaan dunia.

Kalau raja-raja dari kerajaan dunia bisa dan biasa mengharapkan kesetiaan rakyatnya untuk mati demi kepentingan rajanya dan bangsanya, tidak demikianlah dengan raja semesta alam. Raja semesta alam adalah raja yang rela mengorbankan diri dan menderita sengsara untuk kepentingan orang-orang lain; untuk kepentingan orang-orang yang dipimpinnya. Kalau raja-raja dunia bisa dan biasa menyesatkan dan menghilangkan rakyatnya sendiri demi kepentingan kekuasaan, maka raja semesta alam adalah raja yang berusaha menemukan domba yang hilang, raja semesta alam adalah raja yang berusaha membawa pulang domba yang tersesat. Kalau raja dunia sering mengadili rakyatnya secara tidak adil dengan kriteria yang samar-samar dan hanya ditafsir secara benar oleh raja sendiri, maka Raja semesta alam akan mengadili setiap orang secara adil dengan kriteria hukum yang sudah jelas dan diketahui oleh semua orang. Dalam pengadilan terakhir Ia tidak akan memisahkan kita berdasarkan ukuran agama yang kita anut, tetapi ia akan mengadili kita berdasarkan ukuran “apakah kita melaksanakan perintah cintakasih atau tidak”.

Kitab Suci hari ini melukiskan dengan sangat baik tentang pemerintahan raja semesta alam itu. Yehesekiel dalam bacaan pertama melukiskan bahwa raja semesta alam adalah raja yang memerintah dengan sangat bijaksana. Ia sangat konsern dan penuh perhatian terhadap domba-dombanya. Ia mengenal mereka satu persatu dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ia tahu suka duka mereka. Ia tahu untung malang, bahagia dan derita umatNya. Ia memperhatikan semua dombanya baik yang gemuk maupun yang kurus. Ia akan mencari dan menyelamatkan mereka. Yang hilang dicari. Yang tersesat dibawa pulang. Yang luka dibalut. Yang sakit disembuhkan. Ia akan memimpin sendiri kawanannya sebagaimana seharusnya.

Oleh karena raja semesta alam adalah raja yang dapat diandalkan, raja yang dapat dipercayai, raja yang dapat menjamin kehidupan manusia, maka semua orang diajak untuk membiarkan/membuka diri untuk diperintah dan diatur oleh Raja Semesta alam seperti itu.

Saudara-saudara, yang menjadi dasar pemerintahan raja semesta alam adalah cintakasih. Ia memerintah dalam terang cintakasih. Maka kalau kita membiarkan Allah memerintah atas diri kita, membiarkan Allah memerintah atas keluarga dan masyarakat kita maka itu berarti kita membiarkan diri kita diperintah dan dikuasi oleh cintakasih, kita membiarkan keluarga dan masyarkat kita diperintah dan dikuasai oleh cintakasih. Kalau cintakasih yang memerintah dan menguasai kita, kalau cintakasih yang memerintah dan menguasai keluarga dan masyarakat kita maka orang lapar tentu akan diberi makan, orang asing akan diberi tumpangan, orang sakit tentu dibesuk, orang dalam penjara akan dikunjungi, orang telanjang diberi pakaian. Kalau cintakasih yang menguasai kita maka tentu kekerasan dalam masyarakat berkurang, penyakit-penyakit sosial kemasyarakatan juga pelan-pelan hilang. Ketidakadilan akan hilang dan keadilan akan tumbuh. Kekacauan akan meredah sedangkan kedamaian akan menampakkan diri. Lalu, apakah hal seperti itulah yang terjadi selama ini?

Kalau kita memperhatikan dengan teliti berbagai gejala yang terjadi dalam kehidupan manusia zaman ini, maka kita akan menemukan banyak tanda yang menunjukkan bahwa tidak semua orang telah menyerahkan dirinya kepada raja semesta alam. Tidak semua orang telah dikuasai oleh cintakasih dalam hidupnya. Tidak semua orang telah mengutamakan Allah dalam hidupnya. Tidak semua orang yang merasa perlu untuk menyembah hanya kepada Allah. Masih ada banyak orang lain yang tidak dikuasai oleh raja semesta alam. Tetapi dikuasai oleh raja-raja lain. Masih ada banyak orang lain yang hidupnya tidak kuasai oleh cintakasih, keadilan, perdamaian yang merupakan kekasan gaya pemerintahan Allah.

Ada manusia yang seluruh hidupnya dikuasi oleh kesibukan. Orang macam ini telah menyerahkan diri untuk dikuasai dan dipimpin oleh raja kesibukan. Ada yang telah menyerahkan dirinya kepada raja kekerasan sehingga seluruh tindakannya diwarnai oleh kekerasan. Akhir-akhir ini banyak orang yang mulai dikuasai dan menyerahkan diri kepada raja narkoba sehingga kasus penjualan dan pemakaian narkoba menjadi begitu mewabah di tanah air kita dan menjadi begitu sulit untuk diberantas; ada lagi yang hidupnya lebih dikuasai oleh raja perampokan, raja pembunuhan, raja ketidaksetiaan, raja ketidakjujuran, raja cinta diri raja raja lainnya yang tidak menguntungkan.. Dan sering kali raja-raja baru ini begitu kuat pengaruhnya bagi manusia sehingga banyak orang tidak kuasa untuk menolaknya. Banyak orang dengan begitu tekun dan taat melayani keinginan raja-raja baru itu. Akibatnya dunia kita jadi begitu memprihatinkan. Dunia kita jadi tempat yang kurang nyaman untuk didiami.

Hari ini kita diingatkan bahwa menyerahkan diri di bawah kekuasaan raja semesta alam adalah sesuatu yang sungguh mendesak bagi manusia zaman ini, agar segala bentuk kejahatan, segala bentuk ketidakberesan bisa teratasi. Kalau kita menyerahkan diri kepada kuasa raja semesta alam, maka diri kita akan diliputi dan dikuasai oleh cintakasih, sehingga kita mampu mengasihi orang-orang lain di sekitar kita terutama orang-orang kecil dan menderita. Hanya dengan demikian, kita akan mendapat kesempatan untuk berada di sebelah kanan Yesus dan dinyatakan sebagai orang-orang yang tidak berguna dan dicampakkan ke dalam tempat siksaan kekal.



No comments:

Post a Comment