Saturday, May 7, 2016

MINGGU PASKA KE-7C KOMUNIKASI SEDUNIA KE-50



Minggu Paskah VII/C 8 Mei 2016
Kis. 7,55-60, Why.22,12-20, Yoh 17:20-26)
Hari Minggu Komunikasi Sedunia ke-50
Kapela STKIP Santu Paulus Ruteng

Antifon Pembukaan –bdk.Mazmur 27:7-9
Dengarlah, Tuhan, seruanku kepada-Mu, kasihanilah aku dan jawablah aku! Seturut Sabda-Mu kucari wajah-Mu, wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, Alleluya.
Buka 
Setiap tahun, Gereja Katolik semesta merayakan Hari Komunikasi Sosial. Pada tahun 2016, perayaannya memasuki usia ke-50. Inilah usia Emas dari perhatian serta kepedulian Gereja akan persoalan komunikasi sosial. Kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi semakin membangun suatu budaya baru dalam pergaulan hidup manusia. Semua orang terperangah oleh kemajuan tekhnologi ini. Itulah suatu anugerah Tuhan bagi umat manusia. Namun, manusia mempunyai tanggungjawab besar, agar kemajuan ini dapat dipergunakan dengan bijaksana, yakni mengembangkan keadilan, kebenaran, kerukunan dan perdamaian sebagai buah dari perjumpaan komunikasi dan kerahiman. Tema perayaan Hari Komunikasi Sosial Sedunia tahun ini: Komunikasi dan kerahaiman: perjumpaan yang memerdekakan”. Tema ini kiran mendorong setiap orang untuk berperan dalam membangun suatu kebersamaan sosial yang sehat, penuh kedamaian dan terbuka untuk berbagi sebagai saudara dan saudari dalam keluarga Allah.
Perayaan Hari Komunikas Sosial sedunia bertujuan untuk mendorong umat, khususnya kaum muda untuk mensyukuri anugerah komunikasi dan menggunakannya dengan penuh tanggung jawab. Komunikasi yang benar dalam semangat cinta kasih akan menciptakan gerakan bersama untuk saling menghormati dan saling melayani sesama sebagai anak-anak dalam Kerajaan Allah. Selamat bersyukur kepada Allah yang menyertai perkembangan media komunikasi serta mendasarkannya pada Kerahiman-Nya!
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, semoga kami murid-murid-Mu bersatu sebagaimana Engkau dalam Bapa. Tuhan, kasihanilah kami.
Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, agar semua orang yang diserahkan kepada-Mu, tinggal bersama Engkau di tempat Engkau berada, agar dapat memandang kemuliaan-Mu. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, agar cinta kasih Bapa kepada-mu menetap dalam hati kami, seperti Engkau pun berada dalam diri kami. Tuhan, kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Allah Bapa kami yang mahakuasa, tak ada orang pernah melihat Engkau, tetapi Putera-Mu telah mengajarkan cinta kasih-Mu kepada kami. Kami mohon, peliharalah kami atas nama-Nya. Semoga kami bersatu dan memuliakan Dikau dalam segala tingkah laku kami. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 7:55-60

“Aku melihat Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”

Pembacaan dari Kisah Para Rasul:
Di hadapan mahkamah Agama Yahudi Srefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah para anggota mahkamah, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu Stefanus. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Dan sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus.
Demikianlah sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

Tanggapan – Mazmur 97:1.2b.6.7c.9; Ul:1a.9a
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah Raja Semesta.
Mazmur:
 Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi
* bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
 Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.
*
 Sebab Engkaulah, ya Tuhan, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi. Engka sangat dimuliakan diatas segala dewata.
*

Bacaan Kedua – Wahyu 22:12-14.16-17.20

“Datanglah Tuhan Yesus”

Pembacaan dari Kitab Wahyu:
Aku, Yohanes, mendengar suara yang berkata kepadaku, “Sesungguhnya Aku datang segera, dan Aku membawa upah untuk membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota yang turun dari surga, dari Allah. Aku mendengar pula suara yang berkata, “Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah Tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang.” Roh dan pengantin perempuan itu berkata, “Marilah!” Barangsiapa haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini berfirman, “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL – Yohanes 14:18

S: Alleluya. U: Alleluya.

S: Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan datang kembali kepadamu, dan hatimu akan bersukacita.
U: Alleluya.

Bacaan Injil – Yohanes 17:20-26

“Supaya mereka sempurna menjadi satu”

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku, dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga ada di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka, dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus
Renungan
Setiap orang senang dengan angka-angka dan suka mencari angka-angka. Mungkin itulah sebabnya orang mau bersekolah untuk mendapatkan angka atau nilai, orang mau bekerja untuk mendapatkan angka rupiah sebagai gaji, orang mau berjudi supaya mendaptkan kemenangan uang dan barang. Kalau saat ini saya meminta setiap kita untuk menentukan dan memlih satu angka, angka berapa yang Anda pilih untuk diri Anda? Coba setiap kita pilih dalam hati satu angka yang bermakna untuk kita. Mungkin ada yang 1, 2, 3, 4, 5, 10, 15, 40, 50 100, 1.000 dst. Andaikan angka yang kita pilih itu menjadi jawaban atas pertanyaan tertentu maka makna dan nilai angka itu menjadi relatif.  Kalau pertanyaannya (1) berapa kali Anda menggosipkan seseorang dalam sehari? (2) Berapa jam Anda tidur setiap hari? (3) Kalau Anda mengikuti perlombaan Anda biasanya ingin mendapat juara berapa? (4) Kalau nanti Anda menjadi  pejabat, Anda mau berkuasa berapa tahun? (5) Kalau Anda ke dokter gigi atau ke kantor bank untuk urusan cabut gigi atau mengirimkan uang, Anda ingin mendaptkan nomor antri angka berapa? (6) Kalau Anda sakit, Anda harapkan dalam berapa hari Anda harus sehat lagi? (7) kalau Anda menjadi orang sukses, Anda ingin memiliki bebrapa rumah, berapa mobil? (8) Seandainya ada jadwal urutan kematian, Anda ingin memilih nomor urut berapa?
Biasanya, kalau berkaitan dengan yang urutan yang menguntungkan semua orang pasti memilih nomor urut pertama. Ingin menjadi juara 1, ingin menjadi orang nomor satu dalam segala hal, Sebaliknya, kalau berkaitan dengan hal yang tidak menguntungkan biasanya orang memilihi urutan terakhir. Termasuk memilih mati yang terakhir meskipun dengan risiko tidak ada yang menguburkannya.
Bacaan-bacaan hari ini memberikan kita gambaran tentang pilihan menjadi orang pertama. Kisah para rasul dalam bacaan pertama menghadirkan tokoh Stefanus yang harus menerima kematian karena menjadi orang pertama mempertahankan iman akan Kristus. Stefanus memilih urutan pertama membela iman dengan taruhan nyawanya. Selanjutnya dalam bacaan kedua kita mendengarkan bagaiamana kitab wahyu menarasikan  tentang Kristus sebagai orang pertama dalam berkebajikan. Yesus menegaskan diri-Nya sebagai yang pertama dan terakhir, sebagai Alfa dan Omega. Kitab Wahyu memberi gambaran bahwa kebahagian hanya diperuntukkan bagi mereka yang menjadi orang pertama mengalami derita. Berbahagialah mereka yang  membasuh jubahnya karena mereka akan mendapat hak yang pertama memasuki gerbang kota keselamatan. Kitab wahyu mengingatkan kita dan siapa saja untuk menjadi orang pertama mendengar ajakan Tuhan.
Lebih lanjut dan lebih tegas lagi, injil mengingatkan siapa saja tentang pentingnya dan makna kata Satu. Bagi Yesus satu itu gambaran keutuhan dan kesempurnaan yang tidak terbagi-bagi atau terpecah-pecah.  Satu itu penting bagi Yesus untuk diwariskan kepada para pengikut-Nya. Kita sendiri mendengar bagaimana Yesus berdoa memohonkan persatuan yang sempurna. Yesus berdoa untuk semua orang agar manusia hanya berada dan berjalan di jalan yang satu dan sama.
Aksi doa Yesus untuk semua manusia itu disampaikan sekaligus mengingatkan pentingnya mengutamakan rasa yang satu. Menyatukan rasa untuk sebuah persatuan. Yesus bukan hanya berbicara tentang nilai kebersaman tetapi lebih dari itu ia berdoa memohonkan persatuan. Doa Yesus yang dinarasika Yohanes hari ini lagi-lagi mau menegaskan penting dan pertlunya rasa bersatu dalam kehidupan orang percaya.
Doa Yesus dalam injil tadi penuh dinamika dan menurunkan pesana abadi tentang nilai persatuan dan kesatuan di antara para pengikut Kristus. Dinamika doa yang didemonstrasikan Yesus ditandai dengan pelbagai hal penting berikut. Pertama subjek  yang didoakan mencakup semua orang baik yang menerima ajakan langsung seperti yang dialami para murid maupun mereka yang menerima ajakan Yesus melalui misi para rasul setelah kebangkitan Yesus. Kedua, isi doa Yesus sederhana tetapi penting yaitu agar manusia ada dalam Allah dan Allah menyata dalam kehidupan manusia. Yesus merindukan kondisi persatuan  yang utuh dan sempurna antara manusia. Bagi yesus hanya mereka yang bersatu erat dengan Allah yang akan mendaptkan penyempurnaan dalam hidup mereka. Ketiga, dampak akhir doa Yesus dalam injil harus bisa melahirkan kemuliaan dan pemerolehan tempat yang menyelamatkan. Yesus berdoa untuk memulikan manusia dan menjamin tersedianya tempat bagi mereka yang percaya. Keempat, Yesus menyadari bahwa usaha menyatukan para pengikut-Nya bukanlah perkara gampang. Potensi perpecahan selalu mungkin terjadi. Untuk itu Yesus menerapkan metode sosialisasi yang benar. Yesus berdoa untuk persatuan manusia sebagai langkah Yesus memperkenalkan Bapa yang mengutus-Nya. Manusia yang belum mengenal Allah pada akhir mengenal dan mencitai Allah.
Doa Yesus yang dinarasikan Yohanes hari ini berusahan menghadirkan Yesus ibarat seorang ibu atau bapak rumah, sebelum berangkat kerja atau bepergian jauh selalu meninggalkan sesuatu untuk anak-anak yang ditinggalkannya, berupa nasihat, pesan-pesan, mungkin juga doa  agar anak-anak mereka tetap rukun tidak berkelahi, tidak mengalami kecelakaan, tetap sehat sampai orangtua mereka kembali. Inilah harapan-harapan yang biasa juga dilakukan oleh seorang atasan terhadap bawahanya, seorang kepala terhadap anak buahnya, seorang presiden terhadap rakyatnya ataupun seorang guru terhadap murid-muridnya.
Demikian juga Yesus yang kita dengar dalam injil tadi. Sebelum naik ke surga, dalam doa-Nya, Dia juga berharap agar mereka tetap menjaga kerukunan dan persatuan di antara mereka. Sebab hanya dengan kerukunan dan persatuan itulah, kelompok para murid itu mampu mempertahankan keberadaannya. Dan dengan persatuan itu pula, mereka sanggup melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab mereka, yakni melanjutkan karya pewartaan injil, Kabar Gembira dari Allah yang sudah dimulai oleh Yesus itu.
Ya Bapa yang kudus, peliharalah dalam nama-Mu mereka yang telah Kauberikan kepada-Ku, agar mereka bersatu seperti kita….lindungilah mereka dari yang jahat….kuduskanlah mereka dalam kebenaran.
Kedasaran utama yang harus ada pada setiap manusia zaman sekarang adalah kesadaran bahwa ia ada dan hidup bersama orang lain. Kesadaran ini penting agar orang tidak melihat orang lain sebagai musuh tetapi justru mempelakukan orang lain sebagai unsur yang menyempurnakan kehidupan. Bersatu itu terjadi hanya karena ada kesadaran bahwa manusia tidak hidup sendirian. Kalau hari ini injil berkisah tentang Yesus yang berdoa untuk kebersatuan manusia sejagat, maka kita sebagai pengikutnya harus selalu memeliharan kebersatuan itu
Satu, bersatu menjadi kata kunci yang penting dan utama yang diharapkan Yesus kiranya mewarnai kehidupan kita, manusia. Yesus menyadari bahwa bersatu itu menjadi titik awal untuk kesuksesan dalam menghidupi iman. Kita diarahkan untuk itu. Amin
Doa Umat
Saudara-saudari, marilah kita berdoa kepada Allah yang telah memanggil kita untuk mengabdi kepada-Nya. Marilah berseru: Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam yang terpanggil untuk menggembalakan umat.
Semoga mereka berani menghadapi gelombang perubahan zaman dengan tetap menjadi pewarta Injil yang andal. Marilah kita mohon,…Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Bagi para pemimpin masyarakat.
Semoga para pemimpin masyarakat mengedepankan dialog dan kepentingan bersama daripada memperjuangkan kepentingan diri sendiri atau kelompok mereka sendiri. Marilah kita mohon,…Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Bagi para penggiat komunikasi sosial.
Semoga para penggiat komunikasi sosial dapat menjadi corong pewartaan khabar yang menyejukkan dan membangkitkan harapan baru bagi setiap orang untuk membangun relasi sosial yang berkeadilan dan bermartabat. Marilah kita mohon,… Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Bagi persatuan orang-orang Kristen.
Semoga dalam tahun kerahiman suci ini, orang-orang Kristen dapat bersatu hati, saling memaafkan dan terus membangun persaudaraan yang sejati agar warta keselamatan Kristus dapat diterima dan dihayati sungguh-sungguh. Marilah kita mohon,…Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Bagi perdamaian di wilayah-wilayah yang sedang bertikai.
Semoga api perdamaian semakin bernyala di tengah-tengah wilayah yang saat ini masih bertikai. Marilah kita mohon,…
Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Syukur atas usia emas Hari Komunikasi Sosial Sedunia.
Ya Bapa, semoga dengan merayakan Hari Komunikasi sosial Sedunia ke-50 ini kami semakin dewasa dan matang dalam menggunakan media komunikasi, terutama untuk membangun kerukunan di tengah-tengah keluarga dan masyarakat, memupuk persaudaraan dan keadilan bagi sesama kami yang tertindas. Marilah kita mohon,…Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Bagi kita semua yang berkumpul di sekitar altar Tuhan.
Sang Sabda yang tercinta, semoga kami yang berkumpul di sekitar alat-Mu ini dari hari ke hari semakin berhati luhur, selalu memberi tanpa pamrih, berjuang tanpa mengeluh kesakitan, dan bekerja tanpa mengharap upah. Semoga hasrat tulus diri kami semakin bernyala untuk selalu melaksanakan kehendak-mu di dalam segala-galanya.
Marilah kita mohon,…Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Ya Bapa, dengarkanlah doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-mu. Kami yakin dan percaya bahwa Engkau senantia memberikan yang terbaik untuk hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Doa Persembahan
Allah Bapa kami yang maha baik, dengan tangan terbuka kami hunjukkan persembahan ini. Bukalah hati kami agar dapat mengucap syukur dengan jujur atas segala anugerah-mu. Demi Kristus Tuhan, Pengantara kami. Amin
Antifon Komuni
Aku mau memuji kebaikan Tuhan selama-lamanya. Aku juga mau mewartakan kasih setia-Nya kepada segala bangsa, alleluya.
Doa Sesudah Komuni
Bapa di dalam Surga, tiada hentinya kami menyatakan syukur atas segala berkat dan penyertaan-Mu. Engkau telah memberikan kekuatan kepada kami melaui santapan Tubuh dan Darah Kristus dalam perayaan Ekaristi memperingati Hari Komunikasi Sosial Tahun 2016 ini. Engaku telah menyatakan keagungan-Mu dengan menghadirkan berbagai macam saran komunikasi untuk mendukug karya perutusan Putra-mu di dunia. Semoga berkat Ekaristi Kudus yang kami rayakan ini, kami semakin diteguhkan untuk menjadi saksi cinta kasih-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin