Minggu Paskah VII/C
8 Mei 2016
Kis. 7,55-60,
Why.22,12-20, Yoh 17:20-26)
Hari Minggu Komunikasi Sedunia ke-50
Kapela STKIP Santu Paulus Ruteng
Antifon Pembukaan –bdk.Mazmur 27:7-9
Dengarlah, Tuhan, seruanku kepada-Mu, kasihanilah aku dan jawablah aku!
Seturut Sabda-Mu kucari wajah-Mu, wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah
menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, Alleluya.
Buka
Setiap tahun, Gereja Katolik semesta merayakan Hari Komunikasi Sosial. Pada
tahun 2016, perayaannya memasuki usia ke-50. Inilah usia Emas dari perhatian
serta kepedulian Gereja akan persoalan komunikasi sosial. Kemajuan tekhnologi
informasi dan komunikasi semakin membangun suatu budaya baru dalam pergaulan
hidup manusia. Semua orang terperangah oleh kemajuan tekhnologi ini. Itulah
suatu anugerah Tuhan bagi umat manusia. Namun, manusia mempunyai tanggungjawab
besar, agar kemajuan ini dapat dipergunakan dengan bijaksana, yakni
mengembangkan keadilan, kebenaran, kerukunan dan perdamaian sebagai buah dari
perjumpaan komunikasi dan kerahiman. Tema perayaan Hari Komunikasi Sosial
Sedunia tahun ini: Komunikasi dan
kerahaiman: perjumpaan yang memerdekakan”. Tema ini kiran mendorong setiap orang
untuk berperan dalam membangun suatu kebersamaan sosial yang sehat, penuh
kedamaian dan terbuka untuk berbagi sebagai saudara dan saudari dalam keluarga
Allah.
Perayaan Hari Komunikas Sosial sedunia bertujuan untuk mendorong umat,
khususnya kaum muda untuk mensyukuri anugerah komunikasi dan menggunakannya
dengan penuh tanggung jawab. Komunikasi yang benar dalam semangat cinta kasih
akan menciptakan gerakan bersama untuk saling menghormati dan saling melayani
sesama sebagai anak-anak dalam Kerajaan Allah. Selamat bersyukur kepada Allah
yang menyertai perkembangan media komunikasi serta mendasarkannya pada
Kerahiman-Nya!
Seruan Tobat
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, semoga
kami murid-murid-Mu bersatu sebagaimana Engkau dalam Bapa. Tuhan, kasihanilah
kami.
Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, agar semua orang yang
diserahkan kepada-Mu, tinggal bersama Engkau di tempat Engkau berada, agar
dapat memandang kemuliaan-Mu. Kristus, kasihanilah kami.
Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, agar cinta kasih Bapa kepada-mu
menetap dalam hati kami, seperti Engkau pun berada dalam diri kami. Tuhan,
kasihanilah kami.
Doa Pembukaan
Allah Bapa kami yang mahakuasa, tak ada orang pernah melihat Engkau, tetapi
Putera-Mu telah mengajarkan cinta kasih-Mu kepada kami. Kami mohon, peliharalah
kami atas nama-Nya. Semoga kami bersatu dan memuliakan Dikau dalam segala
tingkah laku kami. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah
sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan Pertama –
Kisah Para Rasul 7:55-60
“Aku melihat Anak
Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”
Pembacaan dari Kisah
Para Rasul:
Di hadapan mahkamah
Agama Yahudi Srefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia
melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka
katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di
sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah para anggota mahkamah, dan
sambil menutup telinga serentak menyerbu Stefanus. Mereka menyeret dia ke luar
kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di
depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus
berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Dan sambil berlutut Stefanus berseru
dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!”
Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus.
Demikianlah sabda
Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Tanggapan – Mazmur
97:1.2b.6.7c.9; Ul:1a.9a
Ref. Segala bangsa
bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah Raja Semesta.
Mazmur:
Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi* bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.*
Sebab Engkaulah, ya Tuhan, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi. Engka sangat dimuliakan diatas segala dewata.*
Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi* bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya. Segala dewata sujud menyembah Allah.*
Sebab Engkaulah, ya Tuhan, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi. Engka sangat dimuliakan diatas segala dewata.*
Bacaan Kedua – Wahyu
22:12-14.16-17.20
“Datanglah Tuhan
Yesus”
Pembacaan dari Kitab
Wahyu:
Aku, Yohanes,
mendengar suara yang berkata kepadaku, “Sesungguhnya Aku datang segera, dan Aku
membawa upah untuk membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa
dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Berbahagialah
mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon
kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota yang turun dari
surga, dari Allah. Aku mendengar pula suara yang berkata, “Aku, Yesus, telah
mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi
jemaat-jemaat. Aku adalah Tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang
gilang gemilang.” Roh dan pengantin perempuan itu berkata, “Marilah!”
Barangsiapa haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa mau, hendaklah ia
mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” Ia yang memberi kesaksian tentang
semuanya ini berfirman, “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Demikianlah Sabda
Tuhan.
Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL
– Yohanes 14:18
S: Alleluya. U:
Alleluya.
S: Aku tidak akan
meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan datang kembali kepadamu, dan
hatimu akan bersukacita.
U: Alleluya.
Bacaan Injil –
Yohanes 17:20-26
“Supaya mereka sempurna
menjadi satu”
Inilah Injil Yesus
Kristus menurut Yohanes:
Dalam perjamuan
malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya,
“Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk
orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua
menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku, dan Aku di dalam
Engkau, agar mereka juga ada di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa
Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan
yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita
adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka
sempurna menjadi satu, agar dunia tahu bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku,
dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa,
Aku mau supaya di mana pun Aku berada mereka juga berada bersama-sama dengan
Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang
kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi
Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal
Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang
telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka, dan Aku
akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam
mereka dan Aku di dalam mereka.”
Demikianlah Injil
Tuhan.
Terpujilah Kristus
Renungan
Setiap orang senang dengan angka-angka dan suka mencari
angka-angka. Mungkin itulah sebabnya orang mau bersekolah untuk mendapatkan
angka atau nilai, orang mau bekerja untuk mendapatkan angka rupiah sebagai gaji,
orang mau berjudi supaya mendaptkan kemenangan uang dan barang. Kalau saat ini
saya meminta setiap kita untuk menentukan dan memlih satu angka, angka berapa
yang Anda pilih untuk diri Anda? Coba setiap kita pilih dalam hati satu angka
yang bermakna untuk kita. Mungkin ada yang 1, 2, 3, 4, 5, 10, 15, 40, 50 100, 1.000
dst. Andaikan angka yang kita pilih itu menjadi jawaban atas pertanyaan
tertentu maka makna dan nilai angka itu menjadi relatif. Kalau pertanyaannya (1) berapa kali Anda
menggosipkan seseorang dalam sehari? (2) Berapa jam Anda tidur setiap hari? (3)
Kalau Anda mengikuti perlombaan Anda biasanya ingin mendapat juara berapa? (4)
Kalau nanti Anda menjadi pejabat, Anda
mau berkuasa berapa tahun? (5) Kalau Anda ke dokter gigi atau ke kantor bank
untuk urusan cabut gigi atau mengirimkan uang, Anda ingin mendaptkan nomor
antri angka berapa? (6) Kalau Anda sakit, Anda harapkan dalam berapa hari Anda
harus sehat lagi? (7) kalau Anda menjadi orang sukses, Anda ingin memiliki
bebrapa rumah, berapa mobil? (8) Seandainya ada jadwal urutan kematian, Anda
ingin memilih nomor urut berapa?
Biasanya, kalau berkaitan dengan yang urutan yang
menguntungkan semua orang pasti memilih nomor urut pertama. Ingin menjadi juara
1, ingin menjadi orang nomor satu dalam segala hal, Sebaliknya, kalau berkaitan
dengan hal yang tidak menguntungkan biasanya orang memilihi urutan terakhir.
Termasuk memilih mati yang terakhir meskipun dengan risiko tidak ada yang
menguburkannya.
Bacaan-bacaan hari ini memberikan kita gambaran tentang
pilihan menjadi orang pertama. Kisah para rasul dalam bacaan pertama
menghadirkan tokoh Stefanus yang harus menerima kematian karena menjadi orang
pertama mempertahankan iman akan Kristus. Stefanus memilih urutan pertama
membela iman dengan taruhan nyawanya. Selanjutnya dalam bacaan kedua kita
mendengarkan bagaiamana kitab wahyu menarasikan
tentang Kristus sebagai orang pertama dalam berkebajikan. Yesus
menegaskan diri-Nya sebagai yang pertama dan terakhir, sebagai Alfa dan Omega.
Kitab Wahyu memberi gambaran bahwa kebahagian hanya diperuntukkan bagi mereka
yang menjadi orang pertama mengalami derita. Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya karena mereka akan mendapat
hak yang pertama memasuki gerbang kota keselamatan. Kitab wahyu mengingatkan kita
dan siapa saja untuk menjadi orang pertama mendengar ajakan Tuhan.
Lebih lanjut dan lebih tegas lagi, injil mengingatkan
siapa saja tentang pentingnya dan makna kata Satu. Bagi Yesus satu itu gambaran
keutuhan dan kesempurnaan yang tidak terbagi-bagi atau terpecah-pecah. Satu itu penting bagi Yesus untuk diwariskan
kepada para pengikut-Nya. Kita sendiri mendengar bagaimana Yesus berdoa
memohonkan persatuan yang sempurna. Yesus berdoa untuk semua orang agar manusia
hanya berada dan berjalan di jalan yang satu dan sama.
Aksi doa Yesus untuk semua manusia itu disampaikan
sekaligus mengingatkan pentingnya mengutamakan rasa yang satu. Menyatukan rasa
untuk sebuah persatuan. Yesus bukan hanya berbicara tentang nilai kebersaman
tetapi lebih dari itu ia berdoa memohonkan persatuan. Doa Yesus yang dinarasika
Yohanes hari ini lagi-lagi mau menegaskan penting dan pertlunya rasa bersatu
dalam kehidupan orang percaya.
Doa Yesus dalam injil tadi penuh dinamika dan menurunkan
pesana abadi tentang nilai persatuan dan kesatuan di antara para pengikut
Kristus. Dinamika doa yang didemonstrasikan Yesus ditandai dengan pelbagai hal
penting berikut. Pertama subjek yang
didoakan mencakup semua orang baik yang menerima ajakan langsung seperti yang
dialami para murid maupun mereka yang menerima ajakan Yesus melalui misi para
rasul setelah kebangkitan Yesus. Kedua, isi doa Yesus sederhana tetapi penting
yaitu agar manusia ada dalam Allah dan Allah menyata dalam kehidupan manusia.
Yesus merindukan kondisi persatuan yang
utuh dan sempurna antara manusia. Bagi yesus hanya mereka yang bersatu erat
dengan Allah yang akan mendaptkan penyempurnaan dalam hidup mereka. Ketiga,
dampak akhir doa Yesus dalam injil harus bisa melahirkan kemuliaan dan
pemerolehan tempat yang menyelamatkan. Yesus berdoa untuk memulikan manusia dan
menjamin tersedianya tempat bagi mereka yang percaya. Keempat, Yesus menyadari
bahwa usaha menyatukan para pengikut-Nya bukanlah perkara gampang. Potensi
perpecahan selalu mungkin terjadi. Untuk itu Yesus menerapkan metode
sosialisasi yang benar. Yesus berdoa untuk persatuan manusia sebagai langkah
Yesus memperkenalkan Bapa yang mengutus-Nya. Manusia yang belum mengenal Allah
pada akhir mengenal dan mencitai Allah.
Doa Yesus yang dinarasikan Yohanes hari ini berusahan
menghadirkan Yesus ibarat seorang ibu atau bapak
rumah, sebelum berangkat kerja atau bepergian jauh selalu meninggalkan sesuatu
untuk anak-anak yang ditinggalkannya, berupa
nasihat, pesan-pesan, mungkin
juga doa agar anak-anak mereka tetap rukun tidak berkelahi, tidak mengalami kecelakaan, tetap
sehat sampai orangtua mereka kembali. Inilah
harapan-harapan yang biasa juga dilakukan oleh seorang atasan terhadap
bawahanya, seorang kepala terhadap anak buahnya, seorang presiden terhadap
rakyatnya ataupun seorang guru terhadap murid-muridnya.
Demikian juga Yesus yang kita dengar dalam injil tadi.
Sebelum naik ke surga, dalam doa-Nya,
Dia juga berharap agar mereka tetap menjaga kerukunan dan persatuan di antara
mereka. Sebab hanya dengan kerukunan dan persatuan itulah, kelompok para murid
itu mampu mempertahankan keberadaannya. Dan dengan persatuan itu pula, mereka
sanggup melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab mereka, yakni
melanjutkan karya pewartaan injil, Kabar Gembira dari Allah yang sudah dimulai
oleh Yesus itu.
“Ya Bapa yang kudus, peliharalah dalam nama-Mu mereka
yang telah Kauberikan kepada-Ku, agar mereka bersatu seperti kita….lindungilah
mereka dari yang jahat….kuduskanlah mereka dalam kebenaran.”
Kedasaran utama yang harus ada pada setiap manusia zaman
sekarang adalah kesadaran bahwa ia ada dan hidup bersama orang lain. Kesadaran
ini penting agar orang tidak melihat orang lain sebagai musuh tetapi justru
mempelakukan orang lain sebagai unsur yang menyempurnakan kehidupan. Bersatu
itu terjadi hanya karena ada kesadaran bahwa manusia tidak hidup sendirian.
Kalau hari ini injil berkisah tentang Yesus yang berdoa untuk kebersatuan
manusia sejagat, maka kita sebagai pengikutnya harus selalu memeliharan
kebersatuan itu
Satu, bersatu menjadi kata kunci yang penting dan utama
yang diharapkan Yesus kiranya mewarnai kehidupan kita, manusia. Yesus menyadari
bahwa bersatu itu menjadi titik awal untuk kesuksesan dalam menghidupi iman. Kita diarahkan untuk itu. Amin
Doa Umat
Saudara-saudari, marilah kita berdoa kepada Allah yang telah memanggil kita
untuk mengabdi kepada-Nya. Marilah berseru: Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam yang terpanggil untuk
menggembalakan umat.
Semoga mereka berani menghadapi gelombang perubahan zaman dengan tetap
menjadi pewarta Injil yang andal. Marilah kita mohon,…Tuhan, dengarkanlah
umat-Mu.
Bagi para pemimpin masyarakat.
Semoga para pemimpin masyarakat mengedepankan dialog dan kepentingan
bersama daripada memperjuangkan kepentingan diri sendiri atau kelompok mereka
sendiri. Marilah kita mohon,…Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Bagi para penggiat komunikasi sosial.
Semoga para penggiat komunikasi sosial dapat menjadi corong pewartaan
khabar yang menyejukkan dan membangkitkan harapan baru bagi setiap orang untuk
membangun relasi sosial yang berkeadilan dan bermartabat. Marilah kita mohon,… Tuhan,
dengarkanlah umat-Mu.
Bagi persatuan orang-orang Kristen.
Semoga dalam tahun kerahiman suci ini, orang-orang Kristen dapat bersatu
hati, saling memaafkan dan terus membangun persaudaraan yang sejati agar warta
keselamatan Kristus dapat diterima dan dihayati sungguh-sungguh. Marilah kita
mohon,…Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Bagi perdamaian di wilayah-wilayah yang sedang bertikai.
Semoga api perdamaian semakin bernyala di tengah-tengah wilayah yang saat ini masih bertikai. Marilah kita mohon,…
Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Semoga api perdamaian semakin bernyala di tengah-tengah wilayah yang saat ini masih bertikai. Marilah kita mohon,…
Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Syukur atas usia emas Hari Komunikasi Sosial Sedunia.
Ya Bapa, semoga dengan merayakan Hari Komunikasi sosial Sedunia ke-50 ini kami semakin dewasa dan matang dalam menggunakan media komunikasi, terutama untuk membangun kerukunan di tengah-tengah keluarga dan masyarakat, memupuk persaudaraan dan keadilan bagi sesama kami yang tertindas. Marilah kita mohon,…Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Ya Bapa, semoga dengan merayakan Hari Komunikasi sosial Sedunia ke-50 ini kami semakin dewasa dan matang dalam menggunakan media komunikasi, terutama untuk membangun kerukunan di tengah-tengah keluarga dan masyarakat, memupuk persaudaraan dan keadilan bagi sesama kami yang tertindas. Marilah kita mohon,…Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
Bagi kita semua yang berkumpul di sekitar altar Tuhan.
Sang Sabda yang tercinta, semoga kami yang berkumpul di sekitar alat-Mu ini dari hari ke hari semakin berhati luhur, selalu memberi tanpa pamrih, berjuang tanpa mengeluh kesakitan, dan bekerja tanpa mengharap upah. Semoga hasrat tulus diri kami semakin bernyala untuk selalu melaksanakan kehendak-mu di dalam segala-galanya.
Marilah kita mohon,…Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Sang Sabda yang tercinta, semoga kami yang berkumpul di sekitar alat-Mu ini dari hari ke hari semakin berhati luhur, selalu memberi tanpa pamrih, berjuang tanpa mengeluh kesakitan, dan bekerja tanpa mengharap upah. Semoga hasrat tulus diri kami semakin bernyala untuk selalu melaksanakan kehendak-mu di dalam segala-galanya.
Marilah kita mohon,…Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
Ya Bapa, dengarkanlah doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-mu.
Kami yakin dan percaya bahwa Engkau senantia memberikan yang terbaik untuk
hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
Doa Persembahan
Allah Bapa kami yang maha baik, dengan tangan terbuka kami hunjukkan
persembahan ini. Bukalah hati kami agar dapat mengucap syukur dengan jujur atas
segala anugerah-mu. Demi Kristus Tuhan, Pengantara kami. Amin
Antifon Komuni
Aku mau memuji kebaikan Tuhan selama-lamanya. Aku juga mau mewartakan kasih
setia-Nya kepada segala bangsa, alleluya.
Doa Sesudah Komuni
Bapa di dalam Surga, tiada hentinya kami menyatakan syukur atas segala
berkat dan penyertaan-Mu. Engkau telah memberikan kekuatan kepada kami melaui
santapan Tubuh dan Darah Kristus dalam perayaan Ekaristi memperingati Hari
Komunikasi Sosial Tahun 2016 ini. Engaku telah menyatakan keagungan-Mu dengan
menghadirkan berbagai macam saran komunikasi untuk mendukug karya perutusan
Putra-mu di dunia. Semoga berkat Ekaristi Kudus yang kami rayakan ini, kami
semakin diteguhkan untuk menjadi saksi cinta kasih-Mu. Demi Yesus Kristus
Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami yang hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang
segala masa. Amin