Wednesday, August 7, 2013

HATI TERKUDUS YESUS

PESTA AHATI YESUS MAHA KUDUS

Ul.7,6-11 1Yoh.4,7-16 Mat.11,25-30

Jumat, 11 Juni 1999 Th.A1

Paroki St.Yoh.Rasul Pringwulung



Buka

Hari ini kita rayakan pesta Hati Yesus yang mahaku¬dus. Kesadaran akan kebaikan hati Allah, yang tam¬pak dalam hidup Yesus, telah menjadi latar belakang munculnya pesta ini. Sebagai manusia Yesus hidup di antara kita dan mengalami suka duka kehidupan dunia manusia. Dalam kemanusiaan-Nya itu Ia menjadi perantara dan penebus semua orang. Hati-Nya menunjuk kepada cinta kasih, keakraban, keramahtamahan, keter¬bukaan orang. Kita takkan memahami se¬penuhnya arti karya Tuhan terhadap kita masing¬masing tanpa adanya figur yang memiliki hati.. Pada hari raya ini kita mau bersyukur guna menanggapi cinta kasih Allah, yang telah menaruh cinta kasih kepada kita.



Renungan

Kalau saja kita meluangkan waktu untuk mencermati pelbagai pembicaraan berkaiatan dengan kehidupan keagamaan maka kita selalu dihadapkan dengan satu topik yang membosankan. Topik yang membosankan itu lagi-lagi dikedepankan pada hari ini bagi kita semua. Topik itu tidak lain adalah masalah Kasih. Ada pelbagai cara orang menjelaskan hakekat kasih itu dalam kehidupan keagamaan. Namun penjelasan yang paling sempurna disampaikan dalam bacaan hari ini. Surat santo Yohanes tadi membeberkan lukisan, deskripsi perihal hakikat Kasih itu. Yohanes telah merumuskan dengan tepat pengertian tentang kasih itu. Ia menulis kalimat yang kaya arti dan sarat makna “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah melainkan Allah yang telah mengasihi kita dengan mengutus putraNya demi pendamaian dosa-dosa kita” Yang ditekankan bukan soal manusia melainkan dorongan dan inisiatif Allah.

Inisiatif Allah menghadirkan kasih tampak dalam sikap yang lemah lembut dan rendah hati. Yesus adalah penghadiran, representasi kelemahlembutan dan kerendahan hati Ilahi. Dan Kasih atau cinta itu dekat sekali dengan hati. Karena itu tak menegehrankan kalau orang ditinggal pergi sang Kekasih yang sakit bukan kepala tetapi hati. Kalau cinta ditolak yang gelap bukannya mata tetapi hati menjadi gelap. Kalau Cinta dikianati yang hancur bukannya badan tepai hati. Cinta atau kasih adalah soal Hati. Kasih dan cinta bukannya turun dari langit melainkan bersemi dari hati untuk kembali ke hati. Karena itu kebaikan hati itu tak bisa diperintahkan lewat peraturan dan hukum; belaskasihan tidak bisa direkaya, cinta tidak bisa dijual atau dibeli di supermarket.

Hati yang lemah lembut dan rendah adalah permata yang memantulkan cahaya dalam kehgelapan. Dan Hati Yesus adalah permata Allah yang menerangi kegelapan perjalanan manusia. Hati Yesus menjadi barang paling berharga untuk keselamatan jiwa, tidak dapat dibeli dengan uang; tidak bisa dibayar dengan emas. Manusia hanya bisa menerimanya sat Yesus bersabda: "Marilah kepadaku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu". Ini adalah Sabda Injil yang sangat berharga. Pada Hati Yesus, kita menemukan sumber kebaikan, perhatian, pengertian, belaskasih, harapan dan cinta. Itulah janji Agung dan berita pelepasan buat orang percaya. Yesus satu-satunya orang yang tidak memiliki rasa benci. Hanya ada seorang manusia yang baik, yaitu Dia yang disalibkan!" Dia adalah sumber belaskasih yang tak habis¬-habisnya; Dia adalah sumber cinta ilahi dan harapan yang abadi; dari hatiNya yang ditikam terpancarlah Kasih Allah.

Hari ini kita secara pribadi dan secara abersama mendapat sebuah surat Undangan dari Yesus untuk datang belajar, menerima, menimba mengetahuan tentang cinta, tentang kasih pada sumbernya yaitu pada HatiNya yang Mahakudus. Diundang untuk belajar bersikap lemah lembut dan semakin rendah hati. Hati yang lemah lembut dan rendah adalah tempat subur bagi Kasih Allah. Kita diundang dengan segala situasi kita. Beban kehidupan apapun bentuk dan modelnya boleh kita bawa untuk mendapat keringanan dan pelepasan. Mudah-mudahan

No comments:

Post a Comment