Selasa Pekan Biasa ke-15 thn.B/2 17 Juli 2012
Komunitas
Frater BHK Malang
Buka
Hari
ini kita datang lagi ke hadapan Tuhan untuk menyerahkan semua rencana kerja dan
perjuangan kita. Agar segala harapan dan niat baik kita hari dan selanjutnya
berkenan pada Tuhan marilah kita akui segala kelemahan dan dosa kita. Mungkin
kita termasuk orang yang tidak kuat dalam percaya dan tidak berani untuk
mengambil jalan pertobatan. Kita hening sejenak dan memohon rahmat iman dan
pertobatan sejati pada Tuhan dan sesama kita. Saya mengaku….
Renungan
Dalam kehidupan dan dalam
pengalaman hidup kita, kita pasti pernah melihat orang yang yang sulit marah meskipun diganggu
orang lain dengan segala cara. Orang yang tidak mudah marah itu biasanya
dikenal sebagai orang sabar. Jika suatu ketika orang yang sebelumnya dikenal
sebagai orang paling sabar itu marah maka kita bisa menarik kesimpulan bahwa
pasti ada sesuatu yang memang luar biasa sebagai sebab atau sumber
kemarahannya. Orang marah biasanya terjadi karena ia berhadapan dengan
kenyataan yang memang sulit ia terima. Orang menjadi marah mungkin karena
diganggu terus-terus, diolok terus-terus. Orang juga menjadi marah jika apa
yang ia inginkan tidak terpenuhi.
Dua
bacaan hari ini dalam cara yang berbeda sebenarnya mengangkat kisah kemarahan
yang ditujukan kepada sekelompok manusia. Dalam bacaan pertama Yesaya
mengangkat kasus peperangan yang terjadi di antara kelompok pengembara dengan
Israel. Ada rencana penyerangan terhadap Yerusalem. Yesaya ditugaskan menemui
raja Ahas untuk memberikan peneguhan dalam menghadapi musuh. Yerusalem terancam
dikuasai musuh karena memang Israel sering menyimpang dari kehendak Tuhan.
Pesan Yahwe untuk Yesaya agar disampaikan kepada raja Ahas tidak lain agar
tetap menaruh kepercayaan kepada Yahwe. Kepecayaan kepada Yahwe menjadi jaminan
keselamatan Yerusalem. Bacaan pertama mengajak kita untuk menaruh kepercayaan
kepada kekuatan Tuhan dalam menghadapi
musuh jiwa dan musuh kehidupan kita. Percaya adalah benteng pertahanan yang
menyelamatkan kita. Iman akan kuasa Tuhan itulah yang akan membebaskan kita.
Agak berbeda
dengan bacaan pertama penggalan injil Matius mengangkat pelbagai persoalan yang
menimpa warga beberapa kota. Tuhan yang semula dipandang sebagai pribadi yang
sabar akhirnya marah karena peri bahasa dan perilaku kehidupan manusia yang
tidak menghiraukan Tuhan. Tuhan mengecam warga beberapa kota karena memang
tingkah laku kehidupan mereka sudah melampaui ambang batas kewajaran. Tuhan
menubuatkan pelbagai rumusan celaka buat manusia yang memang tidak mau
bertobat. Di sini kita belajar betapa pertobatan itu dapat meredahkan kemurkaan
Tuhan. Kemurkaan dan amarah Tuhan hanya bisa dilawan dengan pertobatan
Marilah
kita memakanai hidup kita hari ini dengan berpedoman pada ajakan Tuhan dalam
dua bacaan hari ini. Yesaya mengajak kita untuk teguh dan kuat dalam kepercayaan
menghadapi aneka cobaan kehidupan. Iman kepercayaan kita akan kuat dan teguh
kalau dalam diri kita ada semangat tobat yang terus menerus.
No comments:
Post a Comment