Jumat Pekan Biasa ke-15
thn.B/2 20 Juli 2012
38:1-6.21-22; 7-8; Mat 12.1-8
Komunitas Frater BHK Malang
Buka
Hidup manusia yang
sudah berbudaya biasanya teratur. Keteratusan itu terlahir dari adanya aturan.
Aturan itu terlahir dari adanya kebutuhan dalam kehidupan bersama. Cara memberi
isi dan memaknai aturan itu harus mengabdi kepada manusia yang melahirkannya. Bukan
sebaliknya. Pemaknaan yang benar atas aturan, norma, konstitusi atau apun
namanya menjamin kelangsungan kebersamaan hidup. Hari ini diajak untuk
mengevaluasi kembali semua hal yang mengatur kehidupan kita dalam terang sabda
Tuhan.
Renungan
Dalam tradisi dan
kehidupan jemaat perjanjian lama, seorang nabi biasanya dilihat sebagai orang
yang memilki kedekatan dengan Tuhan. Sebagai orang yang dekat dengan Tuhan
nabi, bisa dimintai bantuannya untuk memecahkan pelbagai masalah yang membelit
manusia. Salah satu tugas seorang nabi adalah menafsir kejadian dan arah
sejarah bangsa Israel dalam terang cahaya ilahi. Artinya, dalam konteks
kedekatan relasi dengan Allah nabi menjalankan peran yang bisa memediasi
kepentingan manusia dalam relasi dengan
dengan Tuhan. Tugas itu dilaksanakan Yesaya sebagi salah seorang nabi
perjanjian lama. Ia ditentukan Tuhan untuk bertindak menyelamatkan Raja Hiskia. Hiskia yang nyaris bergelar
almarhum karena menderita sakit akhirnya terluputkan karena Tuhan bertindak.
Tindakan Tuhan itu disalurkan melalui sang nabi.
Bacaan pertama hari ini pada hakikatnya menampilkan dua variabel
pokok penentu kehidupan. Variabel
pertama berkaitan dengan pola, model, kualitas peribahasa, perilaku,
peritindak manusia berhadapan dengan
Tuhan. Pada variabel ini nasib kehidupan manusia ditentukan oleh kesetiaannya
kepada Tuhan. Dari sini jelas bahwa yang mempertahankan kesetiaan pada jalan
yang benar berarti ia mempertahankan kehidupannya. Hiskia tergolong orang yang
setia di hadapan Tuhan. Kita mendengarkan bagaimana Hiskia berdoa memohon agar
Tuhan mengingat kesetiaan Hiskia dan melakukan apa yang baik di hadapan Tuhan.
Varibel kedua adalah Kecintaa Allah untuk menyertai orang yang setia dan hidup
secara benar. Pertemuan dua variabel kesetiaan manusia dan kesetiaan Tuhan
melahirkan kehidupan. Doa permohonan Hiskia mendapat respon dari Tuhan melalui
nubuat nabi Yesaya: Yesaya membawa berita sukacita untuk Hiskia, berupa
penghargaan, bonus kehidupan karena kesetiaan. Pesan Tuhan untuk Hiskia ada
dalam kata nabi Yesaya ini: Hiskia, Tuhan telah mendengarkan doamu dan Ia
mengabulkannya dengan memperpanjang umurmu 15 tahun lagi.
Bonus kehidupan 15 tahun, bertahan hidup 15 tahun setelah
sebelumnya hampir Almahum bukanlah soal sederhana. Itu jelas menjadi Tanda
betapa Allah mencintai manusia sekaligus betapa manusia itu setia dalam tugas
dan pangggilan hidupnya. Saya kira, kita semua juga memiliki kerinduan untuk
mendapatkan bonus kehidupan seperti Hiskian. Kuncinya, Kesetiaan kita dalam
pengertian seluas-luasnya, kesetiaan kita pada tugas panggilan kita.
Pengalaman Raja Hiskia yang dicintai Allah mirip dengan pesan
Injil hari ini. Injil dalam bahasa yang lain mau menegaskan bahwa kehidupan
manusia yang terjamin justru karena Kestiaan Tuhan dan komitmen Tuhan pada
urusan manusia dan bukan pada urusan hukum. Pesan Injil hari ini cukup
sederhana, yakni hukum harus diimbangi dengan cinta sehingga kita mengerti apa
makna yang terdapat dalam aturan, hukum itu. Dengan mengerti makna hukum secara
benar orang akan lebih bijaksana menilai kesalahan dan perbuatan seseorang dalam
terang dan kebenaran.
Yesus tidak pernah belajar hukum
pada fakultas hukum di mana pun tetapi hari ini dia menegaskan hakikat
hukum yang benar yang bisa menjamin kehidupan. Hidup kita tidak nbisa lepas
dari aturan, hukum baik dalam pengertian umum maupun dalam pengetian khusus.
Setiap bentuk hidup bersama, komunitas, tarekat, biara juga ada aturan,
konstitusi. Semuanya itu dirumuskan untuk memperlancar bukan untuk menghambat
dan memperbudak. Warna Lampu lalulintas itu baru bermakna kalau orang tetap
setia pada arti warna itu. Coba bayangkan kalau sebagian pengguna jalan hari
ini menggantikan makna lampu merah yang bermakna harus berhenti tetapi diubah maknanya
berarti berjalan terus maka kita akan terjadi kekacauan lalulintas banyak nyawa melayang. Yesus mengecam ahli
Taurat yang membolak balikkan pemaknaan hukum. Yesus yang adalah jalan
kebenaran dan kehidupan memiliki otoritas
atas hukum karena kehidupan itu ada mendahului hukum. Aturan,
konstitusi, peraturan Gereja tidak otomatis menyelamatkan manusia. Manusialah
yang menyelamatkan diri mereka melalui perbuatan yang sesuai dengan kehendak
Tuhan. Tuhan menyelamatkan kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya dan
Sabda-Nya adalah pelita yang mengarahkan hidup kita ke terang dan kebenaran. Tuhan Yesus, bukalah hati dan pikiran semua
orang yang terlibat dalam dunia hukum, agar seperti Engkau, menghayati hukum
yang manusiawi dan adil karena Engkau Setia mencintai manusia. Amin.
No comments:
Post a Comment