Pekan Biasa ke-16 Tahun B2. Rabu, 25 Juli 2012
Mik.7:14-15.18-20; Mat 12:46-50
Santo Yakobus Frateran
BHK Malang
Renungan
Hari ini kita merayakan
pesta Santo Yakobus Rasul. Dia digelar kudus karena telah melakukan segala
perkara yang baik selama hidupnya. Dia mendapatkan posisi yang memang kepadanya
Tuhan sudah menyediakan posisi itu. Dia mendapatkan posisi karena ia telah menjalankan
misi pelayanan yang menjadi inti karya dan perwartaan Yesus. Mendengarkan kisah
injil hari ini kita akan dikejutkan karena Yesus berhadapan dengan seseorang
yang meminta tetapi orang itu dicap sebagai orang yang tidak tahu apa yang
diminta dan cara meminta yang benar. Jawaban Yesus sungguh mematikan
langkah ibu Zebedeus.
Dari Dialog para tokoh
injil hari ini kita diingatkan bahwa pengikut
Kristus tidak boleh berpikir untuk menjadi besar dan termasyur. Pengikut Kristus
hanya diminta mendedikasikan diri secara total yang diringkas dalam kata pelayan. Pelayanan
itu mencakup dua konsep yang bertolak belakang yaitu dilayani dan melayani.
Bagi Yesus opsi atau pilihan strategis pengikut Kristus yang menjaminan
mendapatkan posisi adalah pilihan kata layan berawalan me- dan bukan pilihan
layan beraawalan di- Jenis pilihan itu
membahasakan dimensi pasivitas dan dimensi aktivitas. Dilayani berarti aku
sebagai subjek berada dalam konsisi pasif dan statis. Sebaliknya, melayani
berarti aku sebagai subjek berada dalam kondisi aktif dinamis. Aktif dinamis
adalah bahasa kehidupan, Aktif dinamis itu tanda orang hidup dalam spirit
mencapai sesuatu. Mendapatkan tempat strategis menurut Yesus harus bermula dari
kedalaman lembah kerendahan hati yang disertai dengan tindakan aksi yang bernuansa kelemahlembutan. Melayani berarti
mengasihi dan bukannya menguasai seperti halnya penguasa yang memerintah dengan
tangan besi.
Kita, sebagai pengikut
Kristus tentu penya kerinduan mendapatkan apa yang kita inginkan. Tetapi, bagaimana
rasanya kalau hari ini kita berperan sebagai ibu Zebedus dan berhadapan dengan
jawaban dan kata-kata Yesus. Sebagai orang yang berperasaan tentu kata-kata
Yesus merupakan pukulan yang mematikan langkah kita. Tidak ada cara lain bagi
kita selain merefleksikan kembali kerinduan dan segala impian kita dalam
kaitannya dengan aksi kehidupan yang kita mainkan. Jawaban Yesus hari ini
membenarkan ungkapan bahwa manusia boleh merencanakan dan menginginkan tetapi
Tuhan yang menentukan. Yang terjadi kadang-kadang terbalik Tuhan merencanakan
kita menentukan. Dan ini jelas dalam sikap dan mental ibu Zebedeus. Kita
mengakui kelemahan kita, andai kata kita mewarisi semangat Ibu Zebedeus …
No comments:
Post a Comment