Friday, August 3, 2012

SANTO YAKOBUS RASUL


Pekan Biasa ke-16 Tahun B2. Rabu, 25 Juli 2012
Mik.7:14-15.18-20;  Mat 12:46-50
Santo Yakobus Frateran BHK Malang
Renungan
Hari ini kita merayakan pesta Santo Yakobus Rasul. Dia digelar kudus karena telah melakukan segala perkara yang baik selama hidupnya. Dia mendapatkan posisi yang memang kepadanya Tuhan sudah menyediakan posisi itu. Dia mendapatkan posisi karena ia telah menjalankan misi pelayanan yang menjadi inti karya dan perwartaan Yesus. Mendengarkan kisah injil hari ini kita akan dikejutkan karena Yesus berhadapan dengan seseorang yang meminta tetapi orang itu dicap sebagai orang yang tidak tahu apa yang diminta dan cara meminta yang benar. Jawaban Yesus sungguh mematikan langkah  ibu Zebedeus.
Dari Dialog para tokoh injil hari ini kita diingatkan bahwa  pengikut Kristus tidak boleh berpikir untuk menjadi besar dan termasyur. Pengikut Kristus hanya diminta mendedikasikan diri secara total  yang diringkas dalam kata pelayan. Pelayanan itu mencakup dua konsep yang bertolak belakang yaitu dilayani dan melayani. Bagi Yesus opsi atau pilihan strategis pengikut Kristus yang menjaminan mendapatkan posisi adalah pilihan kata layan berawalan me- dan bukan pilihan layan beraawalan di-  Jenis pilihan itu membahasakan dimensi pasivitas dan dimensi aktivitas. Dilayani berarti aku sebagai subjek berada dalam konsisi pasif dan statis. Sebaliknya, melayani berarti aku sebagai subjek berada dalam kondisi aktif dinamis. Aktif dinamis adalah bahasa kehidupan, Aktif dinamis itu tanda orang hidup dalam spirit mencapai sesuatu. Mendapatkan tempat strategis menurut Yesus harus bermula dari kedalaman lembah kerendahan hati yang disertai dengan tindakan aksi yang  bernuansa kelemahlembutan. Melayani berarti mengasihi dan bukannya menguasai seperti halnya penguasa yang memerintah dengan tangan besi.
Kita, sebagai pengikut Kristus tentu penya kerinduan mendapatkan apa yang kita inginkan. Tetapi, bagaimana rasanya kalau hari ini kita berperan sebagai ibu Zebedus dan berhadapan dengan jawaban dan kata-kata Yesus. Sebagai orang yang berperasaan tentu kata-kata Yesus merupakan pukulan yang mematikan langkah kita. Tidak ada cara lain bagi kita selain merefleksikan kembali kerinduan dan segala impian kita dalam kaitannya dengan aksi kehidupan yang kita mainkan. Jawaban Yesus hari ini membenarkan ungkapan bahwa manusia boleh merencanakan dan menginginkan tetapi Tuhan yang menentukan. Yang terjadi kadang-kadang terbalik Tuhan merencanakan kita menentukan. Dan ini jelas dalam sikap dan mental ibu Zebedeus. Kita mengakui kelemahan kita, andai kata kita mewarisi semangat Ibu Zebedeus …

No comments:

Post a Comment