Friday, August 3, 2012

SANTA ANNA DAN YOAKIM


Pekan Biasa ke-16 Tahun B2. Kamis 26 Juli 2012
Sir.44,11,10-15;  Mat 13:16-17
Pesta Santa Anna dan Yoyakim; Frateran BHK Malang

Renungan
Anna dan Yoakim, orang tua St.Perawan Maria yang kita rayakan hari ini adalah dua tokoh yang berasal dari keturunan raja Daud, dan dikenal karena kesetiaan mereka dalam menjalankan kewajiban keagamaan serta mengabdi dan mengasihi Allah dan sesama dengan ikhlas. Dan karena itu keduanya dianggap layak untuk ikut ambil bagian dalam rencana keselamatan Allah atas dunia. Anna dan Yoyakim tergolong orang kecil ang kemudian terkenal. Keduanuanya termasuk tokoh yang mewariskan nilai abadi bagi kehidupan manusia. Kita tidak bisa memahami Yesus tanpa kehadiran Bunda Maria. Memahami Maria juga tidak bisa tanpa melibatkan kedua orangtuanya.  Kehoidupan Maria banyak membahasakan cara hidup Anna dan Yoyakim.
Dikatakan bahwa sejak perkawinannya dengan Yoakim, Anna tidak henti-hentinya mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak. Sebab bagi orang Yahudi, wanita yang tidak dapat melahirkan anak dianggap sebagai kutukan Tuhan. Sehingga keduanya  tanpa putus asa berdoa kepada Allah agar kenyataan pahit yang dialami bisa terhindarkan.  Oleh karena itu, kelahiran Maria, apalagi di saat usia mereka yang sudah tua itu, mereka anggap lebih sebagai buah rahmat Allah, hasil campur tangan Allah sendiri,  daripada sesuatu yang kodrati-manusiawi. Hal yang perlu kita belajar dari kedua tokoh tersebut adalah:
Pertama: kesabaran dan ketekunan mereka dalam mengharapkan bantuan Allah. Bagi keduanya, anggapan orang atau usia tua TIDAK MENGHALANGI ALLAH untuk menunjukkan kemahakuasaan-Nya, bila kita tetap bersabar dan bertekun. Dalam diri mereka, ada semacam prinsip hidup: Tidak ada usaha yang tidak ada hasilnya, tidak ada doa yang tidak terkabulkan, asalkan kita bersabar dan bertekun. Kedua: Sikap tahu diri dari keduanya. Bahwa apa yang mereka capai/peroleh itu adalah pertama-tama karena campur tangan Allah, bukan semata usaha mereka sendiri.  
Kesabaran ketekunan serta sikap tahu diri itu oleh injil dikatakan sebagai orang yang mempunyai mata dan melihat, mempunyai telinga dan mendengarkan. Apakah  kitatergolong sebagai cukup sabar, tekun dan tahu diri?  Yesus memberikan awasan untuk kita hari ini: “Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Kita memohon agar  Tuhanmembuka mata dan telinga hati kita. Untuk itu kita sesali salah dan dosa kita….

No comments:

Post a Comment