Friday, August 3, 2012

SABTU BIASA PEKAN XV THN B


Sabtu Pekan Biasa ke-15 thn.B/2  21 Juli 2012
Komunitas Frater BHK Malang

Buka
Konflik, salah paham, perselisihan sering muncul dalam kehidupan kita manusia. Ada banyaka alasan yang melahirkan koflik dan salah paham seperti itu. Ketika konflik itu muncul dalam kehidupan bersama yang diperlukan adalah menemukan jalan keluar agar konflik itu teratasi secepatnya dan tanpa efek ganda yang berkelanjutan. Yesus memberikan kita resep untuk menghindari konflik terbuka denagn mencari jalan lain yang nilainya lebih tinggi. Marilah kita berdoa memohon kekuatan Tuhan agar kita selalu menemukan jalan terbaik dalam pelbagai pengalaman salah paham dengan sesama kita. Kita akui salah dan dosa kita
Renungan
Seringkali banyak dari antara kita yang suka terjebak dalam emosi-emosi yang muncul dalam diri kita ketika menghadapi situasi persoalan tertentu. Yesus mengajarkan kita untuk bersikap dewasa, bukan terjebak dalam situasi tetapi mencari jalan keluar yang terbaik. Ketika Yesus mengetahui niat jahat orang-orang Farisi untuk membunuh diri-Nya, Yesus tidak merasa takut, cemas atau bahkan ia menantang mereka. Yesus memutuskan mencari jalan lain yang lebih bermakna dengan memutuskan untuk menyingkir karena ada tugas penting yang harus dia lakukan daripada harus terjebak dalam situasi itu. Pilihan Yesus menandakan kedewasaan cara berpikir dan cara bertindak.
Nabi mengecam penguasa yang memimpin rakyat dengan tangan besi. Secara terang nabi mengatakan bahwa kepemimpinan demikian merupakan perbuatan dosa yang dimulai dengan kata: "celakalah", menyusul hukuman dari Tuhan dan akibatnya. Bahkan nabi menggambarkan kejahatan itu sebagai kerakusan dan mental haus akan kekuasaan. Tuhan tidak menghendaki penderitaan yang diakibatkan oleh penguasa demikian.Untuk itulah Tuhan mencabut kuasa dari pemimpin yang lalim sehingga penguasa it kehilangan kekuasaannya.
Penderitaan rakyat akibat kepemimpinan tangan besi juga dialami oleh Yesus. Bedanya, penginjil dengan mengutip nabi Yesaya mengatakan bahwa Yesus tidak pernah membalas rencana jahat kaum Farisi terhadap diri-Nya. Yesus lebih memilih menghindari mereka dengan menyembuhkan orang sakit dalam beraneka kesulitan. Segala penderitaan-Nya disampaikan-Nya kepada Bapa lewat doa. Yesus Hamba Allah tahan menderita sehingga berkenan pada Bapa-Nya.
Kita pun hendaknya memandang Yesus sebagai Hamba karena dia solider dengan manusia dengan rela kehilangan keilahian-Nya untuk semakin serupa dengan kita. Dia tidak menuntut apa pun, tetapi memperhatikan sesama yang menderita. Inilah hati Yesus, hati Allah kita. Yesus merupakan teladan cinta kasih. Perjumpaan dengan-Nya hendaknya memperkaya perasaan dan sikap kita.  

No comments:

Post a Comment