Friday, August 3, 2012

SANTO ALFONS MARIA LIGORI


Pesta St.Alfons Maria Ligori, 1 Agustus 2012
Yer. 15:10,16-21; Mat. 13:44-46
Komunitas Frater BHK Malang
Renungan:
Nabi Yeremia berniat meninggalkan tugasnya sebagai nabi. Maklum, dalam menunaikan tugasnya sebagai nabi, ia telah menderita banyak: ditolak, diejek dan dianiaya. Menurut logika Yeremia, yang menjadi nabi karena dibujuk oleh Allah seharusnya Allah membela dia dan mengganjar musuh-musuhnya. Tetapi Allah membiarkan musuhnya, Yeremia lalu putus asa, merasa diri celaka. Ia merasa Allah telah mengkhianati dan meninggalkan dia bagai "sungai yang curang,air yang tidak dapat dipercaya". Bagaimana reaksi Allah? Jika Yeremia mau kembali, Allah menerima, menyertai dan melindungi dia dalam menunaikan tugas kenabiannya.
Apa yang menarik di sini? Solusi ketika kita menghadapi tantangan, kesulitan bahkan derita dalam mengemban sebuah tugas bukan lari meninggalkan tugas tersebut tetapi mengintrospeksi diri, dan berdiam diri di hadapan Allah. St. Alfonsus de Liguori memberi contoh. Ia selalu membawa pergumulan hidupnya di hadapan Sakramen Mahakudus, hingga akhirnya ia berkata: "Ketahuilah bahwa seperempat jam di depan Yesus dalam Sakramen Mahakudus, engkau akan mendapatkan lebih banyak daripada segala perbuatan baik yang kaulakukan pada hari itu." Kedekatan dan kebergantungan Alfons Maria Ligori pada kehadiran Tuhan ini membuat dikenal sebagai ornag kudus  termasuk ketika ia masih hidup. Ada banyak cerita menarik seputar Maria Ligori ini. Dalam kesempat berdoa dan bermeditasi ia sering mengalami ekstase seperti melayang-layang. Lebih dari itu dia juga dikenal sebagai orang yang bisa hadir di dua tempat yang berbeda dalam cara dan waktu yang sama atau apa yang dikenal sebagai kehadiran bercorak bilokalitas. Kemampuan ini hanya bisa terjadi karena ia telah menyatu dengan Yesus. Ia telah menjadikan Yesus sebagai ladang yang berlimpahkan  rahmat.
Yesus membandingkan Kerajaan Allah itu dengan harta yang terpendam di ladang. Orang rela menjual segalanya dan membeli ladang itu. Kita diundang untuk mencari dan mengumpulkan harta yang bisa bertahan hingga kekal. Itulah iman kepada Yesus. Itulah harta yang menjadi jaminan keselamatan dan masa depan kita. Namun, apakah jerih payah kita setiap hari terarah akan harta yang bertahan hingga kekal? nKita akui salah dan dosa kita…

No comments:

Post a Comment