Kamis Pekan ke-17, 2 Agustus 2012
Yer. 18,1-6; Mat. 13:47-53
Komunitas Frater BHK Malang
Renungan:
Hari ini Nabi Yeremia menggambarkan perlakukan Tuhan
terhadap manusia. Tangan Tuhan adalah mahakarya seniman. Tangan Tuhanlah yang
dapat membenahi kejahatan dan membentuknya kembali menjadi indah. Itulah
gambaran tangan Tuhan sebagai tangan tukang periuk. Tuhan mengetahui cara
terbaik untuk menjadikan orang jahat berubah menjadi baik. Syaratnya: kerelaan
menjadi ‘liat’ untuk dibentuk seperti kondisi tanah liat.
Injil
menggambarkan proses Pemilihan Tuhan
berlangsung, kalau Ia memilih para rasul menurut yang dikehendaki-Nya. Pemilihan
Tuhan berlangsung, kalau Ia membagi-bagi talenta yang tidak sama. Pemilihan
Tuhan terjadi lagi, kalau Ia memanggil pekerja pada waktu yang berbeda-beda dan
kemudian memberikan upah yang sama, berdasarkan kebaikan-Nya. Tuhan
juga membiarkan "seleksi" terjadi lewat perjalanan kodrat dan
perlombaan alami: ada yang dilahirkan sehat, ada yang cacat, ada yang jadi
kaya, ada yang jatuh miskin, ada yang untung, ada yang malang. Permainan alam
kodrat, yang dibiarkan oleh Tuhan: pilihan - penyelenggaraan - atau nasib?
Pukat yang mengumpulkan berbagai-bagai jenis
ikan, setelah penuh, dipilih di hadapan Tuhan: "malaikat-malaikat akan
datang memisahkan orang jahat dan orang benar." Kejahatan atau kebenaran
itu bukan nasib, bukan Tuhan yang menghendaki, ini terjadi karena pilihan
manusia sendiri. Memang panggilan bakat
dan rahmat, berbeda-beda. Tuhan yang memberikan menurut kerelaan-Nya. Pemilihan
atau penolakan manusia terhadap kebaikan Tuhan akan menentukan tempatnya pada
akhir zaman
Ada waktunya,
yakni pada saat akhir zaman, orang benar dan orang jahat dikelompokkan. Gandum
dan ilalang akan dipisahkan. Ini adalah pengertian umum. Yesus masih
menambahkan pengertian baru yang lebih khusus yaitu yang menjadi ukuran
pemisahan adalah sinkronisasi (rangkuman) hukum lama dan baru. Itulah hukum
yang dibawa Yesus, yakni cinta kasih.
Yesus mengingatkan kita bahwa kedatangan Kerajaan
Allah akan mencakup juga penghakiman terakhir. Itulah saat yang baik dan yang
buruk akan dipisahkan untuk menerima anugerah atau hukuman yang sesuai. Kita
diundang untuk senantiasa bertobat agar kelak beroleh anugerah surgawi. Apakah
kita bersedia menanggapi undangan ini?
No comments:
Post a Comment