Monday, October 14, 2013

SANTA THERESIA AVILA

Reunungan Misa Pesta St. Theresia Avila 15 Okt.2013
Rom.1,16-25; Luk.11,37-41
Komunitas Biara CCD, Malang

Buka                                                      

Hari ini gereja sejagat merayakan pesta Santa Theresia Avila seorang  kudus dan puangga gereja. St. Theresia  Avila hidup 1515-1582. Ia menjadi  salah satu dari sekian banya santa yang terkenal oleh karena hidupnya yang suci. Dia lahir dalam keluarga berkebangsaan Spanyol yang menekankan pentingnya kejujuran atau kehidupan berkarakter yang baik. Ia adalah seorang pembaharu hidup membiara dan menjadi perempuan pertama yang diangkat menjadi pujangga Gereja. Tulisan-tulisan rohaninya sebagai biarawati Karmelites amat masyhur dan sangat terkenal dan sering menjadi rjukan utama ketika orang mendalami kehidupan spiritual.
Tulisannya luar biasa meskipun dia tidak memiliki latar pendidikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa dia lebih banyak belajar dari Roh Kudus daripada mengandalkan manusia lain. Keterbukaan hatinya yang sempurna terhadap bimbingan roh kudus memungkinkan  Tuhan memilih Theresia menjadi alat pewartaan kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Dalam perayaan kudus ini kita berdoa secara pribadi dan secara bersama memohonkan agar kita disemangati teladan Theresia Avila. Theresia Avila telah memberikan kita contoh untuk lebih terbuka pada bimbingan Roh Kudus dalam dinamika kehidupan kita. Untuk itu kita akui  semua kesalahan dan dosa kita…

Renungan
Ada dua kekuatan utama yang menggerakkan dan menentukan dinamika kehidupan setiap orang. Dua kekuatan itu adalah akal dan hati. Gerakan dan dinamika kehidupan setiap kita dan setiap orang dipengaruhi secara sangat kuat oleh pikiran dan kehendak atau  oleh akal dan rasa. Pikiran dan hati atau akal dan rasa yang digunakan secara tepat dan benar akan membawa seseorang, membawa kita pada kesempurnaan hidup. Kesempurnaan hidup yang diperjuangan itu diarahkan pada pencapaian terget hidup kita yang berkenan kepada Tuhan. Penguasaan hati dan kenhendak untuk berkenan kepada Tuhan ini secara jelas disampaikan Paulus dalam bacaan pertama hari ini. Hidup yang berkenan kepada Tuhan adalah hidup yang menaruh harapan dan iman yang kokoh kepada Allah karena sungguh percaya Tuhan akan mengatur segalanya untuk manusia. Kata Paulus “Orang benar akan hidup oleh Iman”.Hidup yang dimaksudkan di sini bukan sekadar kehidupan fisik yang dipenuhi oleh barang dan hal material melainkan hidup dalam arti jiwa yang merindukan keselamatan. Hidup berkebenaran dan dalam kebenaran adalah hidup yang menjauhkana kefasikan dan kelaliman. Hidup yang menjauhkan diri dari kemunafikan dan membolak balikkan kebenaran. Berkat, rahmat dan keselamatan adalah buah dari harapan yang diarahakan dalam kebenaran oleh akan budi yang baik dan dikenalikan oleh kehendak hati dan batin yang benar.
Ketidakmampuan manusia untuk menata pikirannya dan mengendalikan kehendaknya akan membuat orang bertindak tanpa akal yang jernih dan memutuskan tanpa pertimbangan hati nurani. Perilaku, peri tindak, peri berbahasa yang tidak dapat dijelaskan akal sehat dan berlawanan dengan untutan kejerniah hati akan menjerumuskan manusia dalam sikap dan pola hidup yang serba terbalik, atau dalam kitab suci disebut saja dengan kata munafik.  Segemen injil Lukas pagi ini mengedepankan kepada kita tentangn sekelompok orang yang belum bisa mengendalikan hidupnya dengan piran yang jernih dan dengan hati yang jujur. Yesus meminta manusia untuk selalu melakukan renovasi dan reformasi perilaku dan sikap mulai dari dalam hati dan batins ebagai inti kehidupan kita. Tuhan memuntut hidup yang bersih mulai dari dalam hati dan bukannya hanya penampilan luar yang kesannya penuh kosmetik.
Santa Teresia Avila yang kita rayakan pestanya sebagai orang kudus hari ini merupakan contoh pribadi yang memeiliki keunggulan inti diri yakni hati dan pikiran sehingga perilaku, peri tindak, dan peri berbahasanya menjadi modal pembenarannya di hadapan Tuhan. Persoalan pentingnya hati dan batin ini diungkapkan Tewresia Avila melalui karyanya yang terkenal berjudul Puri Bathin atau Istana Hati dan Jalam Kesempurnaan. Teresia avila telah menjadikah hatinya sebagai istana terindah bagi berkembanganya aneka kebajikan yang menghantarnya pada predikat kekudusan.
Kita berdoa semoga pesta Santa Teresia Avila ini memberi inspirasi dan sekaligus  menyadarkan kita untuk menata kembali inti diri, hati dan batin kita sebagai sebuah istana kebajikan yang akan melahirkan pelbagai peri hidup yang berkenan pada Tuhan dan pada sesama. Pada akhirnya setiap kita merindukan keselamatan dan pembenaran dari Tuhan dan tidak ada jalan lain selain kita mengisi istna bathin kita dengan pelbagai kebajikan dan kebaikan. Tuhan memberkati usaha dan niat baik kita. Amin

No comments:

Post a Comment