Monday, June 4, 2012

SANTO BONEFASIUS


Pesta St.Bonifasius Uskup dan Martir
Kis.26,19-23; Yoh.10,11-16
Pringwulung Selasa, 5 Juni 2012

Buka
Hari ini kita merayakan Pesta santo Bonifasius. Ia adalah seorang uskup yang kemudian menjadi Martir. Bonifasius yang berasal dari kawasan Inggris itu setelah ditahbiskan menjadi imam dan uskup ingin mewartakan Kristus di kawasan Jerman. Niat suci itu sempat tertunda karena banyak kalangan melarangnya. Pada masa pemerintahan paus Gregorius II ia diperkenankan untuk memasuki kawasan Jerman untuk mewarkan iman Kristiani. Pada masa tua ia masih berjuang kukuh agar sebagian besar warga Jerman menerima ajaran Kristus. Ia bersama sejumlah imam harus mempertaruhkan nyawa ketika hendak menjalankan pewartaan di kawasan Frisia Jerman. Mereka dibunuh tanpa perlawanan karena yakin darah mereka akan menyuburkan iman di kawasan Jerman itu. Sampai saat ini Bonifasius dikenal sebagai pelindung negeri Jerman. Kita mohonkan rahmat Tuhan bagi kita semua agar kita mampu menjadi pewarta melalui tugas dan karya kita masing-masing. Untuk itu kita mohon ampun pada Tuhan..

Renungan
Mengajak, mengajarkan, dan meyakinkan orang lain untuk sesuatu yang baik pada umumnya tidak mudah. Jalam menuju kebaikan memang selalu lebih sulit daripada kalau orang mau menghendaki yang jahat. Membangun dan menata sesuatu jauh lebih sulit dibandingakn dengan upaya menghancurkan, merusakkan atau membongkar sesuatu. Banyak orang yang digelar baik selalu diuji dalam tantangan. Dan hidup kita manusia yang diarahkan kepada kebaikan itu pada dasarnya adalah sesuatu yang dibangun, ditata, dibentuk dari sederetan tantangan. Kehidupan keagamaan sebagai salah satu sisi kehidupan yang harus dibangun manusia juga tidak luput dari pelbagai tantangan seperti itu. Dua bacaan yang diperdengarkan kepada kita hari ini pada dasarnya mau menggarisbawahi kenyataan tentang tantangan bagi orang yang berkehendak dan bermaksud baik. Melalui bacaan pertama kita mendengar bagaimana Paulus mengisahkan pengalaman pribadinya terutama pengalaman pertobatannya. Paulus mengisahkan pengalaman itu kepada penguasa yang hendak menghukum, ketika ia mewartakan imannya akan Kristus. Kisah pertobatan dan panggilannya dalam perjalanan ke Damaskus membuat Paulus tak gentar dan pantang mundur untuk mewartkan Kristus yang telah menampakkan diri kepadanya. Paulus mengakui di hadapan Agripa bahwa sejak pengalaman yang luar biasa itu Paulus tidak akan membantah lagi kehendak Tuhan. Ia merasa diri berkewajiban mewartakan kristus apapun tantangan dan tuntutannya. Paulus berniat dan bertekad untuk meneruskan pewartaannya kepada sipa saja dan kepada segala bangsa. Ia telah mendapat kekuatan dari allah sendiri untuk mewartakan sekaligus membawa orang sebanyak-banyaknya kepada Tuhan yang telah menderita.
Keberanian Paulus mengakui pengalaman pribadinya di hadapan penguasa dan Agripa itu terjadi hanya karena ia mau membawa sebanyak mungkin orang pada iman akan Yesus Kristus. Mengapa ia berjuang membawa sebanyak mungkin orang kepada Kristus? Alasannya tidak lain karena Kristus itu adalah jalan kebenaran dan hidup. Dalam bahasa Injil tadi Yohanes menggambarkan Yesus sebagai seorang gembala yang baik. Seorang gembala yang mengenal semua dombanya secara teliti. Yesus digambarkan sebagai gembala baik karena ia sungguh mengenal atau terlibat dalam pengalaman hidup para dombanya. Yesus telah hidup di antara manusia dan Yesus sungguh mengenal setiap gaya dan model kehidupan manusia itu. dan lebih dari itu Yesus telah mepertaruhkan nyawaNya untuk membela domba gembalaanNya. Ia telah menunjukkan semua itu dalam dan selama hidupnya. Tujuannya tidak lain supaya manusia yang menjejaki jalan Yesus itu dapat belajar menjadi gembala yang baik dan menuntun sebanyak mungkin orang kepada Tuhan.
Membawa banyak orang banyak bangsa kepada Tuhan melalui pewartaan dan cara hidup yang pernah diwariskan Yesus itu telah dibuktikan oleh para kudus dan para martir yang tak terbilang jumlahnya. Dan hari ini kita mendengar bagaimana seorang gembala yang baik mempertaruhkan nyawanya demi perluaasan pewartaan tentang kabar suka cita. Santu Bonifasius yang kita rayakan pesta hari ini adalah salah seorang gembala yang baik. Ia telah berjuang untuk membawa masyarakat kawasan jerman agar semakin dekat dan mendengarkan suara Yesus sebagai gembala agung. Ia rela mati bersama sejumlah imam dan jemaat yang berjuang agar suara Kristus  bergema di kawasan Jerman. Bonifasius dibunuh namun ia berbangga karena darahnya akan menyuburkan semangat iman orang kristiani Jerman kemudian. Bonifasius dengan keberaniannya telah berjuang memperkenalkan Kristus sang gembala agung. Ia memperkenalkannya dengan turut menjadi gembala yang berkorban bagi dombanya. Mudah-mudahan kita belajar dari semangat dan teladan hidup Paulus dan Santo Bonifasius ini terutama dalam hal usaha membawa orang pada jalan yang pernah dilewati kristus sendiri. Amin
Rm. Bone Rampung Pr.
Pringwulung, 5/6/12

No comments:

Post a Comment