Pesta St.Bonifasius Uskup dan Martir
Kis.26,19-23;
Yoh.10,11-16
Pringwulung Selasa, 5
Juni 2012
Buka
Hari
ini kita merayakan Pesta santo Bonifasius. Ia adalah seorang uskup yang
kemudian menjadi Martir. Bonifasius yang berasal dari kawasan Inggris itu
setelah ditahbiskan menjadi imam dan uskup ingin mewartakan Kristus di kawasan
Jerman. Niat suci itu sempat tertunda karena banyak kalangan melarangnya. Pada
masa pemerintahan paus Gregorius II ia diperkenankan untuk memasuki kawasan
Jerman untuk mewarkan iman Kristiani. Pada masa tua ia masih berjuang kukuh
agar sebagian besar warga Jerman menerima ajaran Kristus. Ia bersama sejumlah
imam harus mempertaruhkan nyawa ketika hendak menjalankan pewartaan di kawasan
Frisia Jerman. Mereka dibunuh tanpa perlawanan karena yakin darah mereka akan
menyuburkan iman di kawasan Jerman itu. Sampai saat ini Bonifasius dikenal
sebagai pelindung negeri Jerman. Kita mohonkan rahmat Tuhan bagi kita semua
agar kita mampu menjadi pewarta melalui tugas dan karya kita masing-masing.
Untuk itu kita mohon ampun pada Tuhan..
Renungan
Mengajak,
mengajarkan, dan meyakinkan orang lain untuk sesuatu yang baik pada umumnya
tidak mudah. Jalam menuju kebaikan memang selalu lebih sulit daripada kalau
orang mau menghendaki yang jahat. Membangun dan menata sesuatu jauh lebih sulit
dibandingakn dengan upaya menghancurkan, merusakkan atau membongkar sesuatu.
Banyak orang yang digelar baik selalu diuji dalam tantangan. Dan hidup kita
manusia yang diarahkan kepada kebaikan itu pada dasarnya adalah sesuatu yang
dibangun, ditata, dibentuk dari sederetan tantangan. Kehidupan keagamaan
sebagai salah satu sisi kehidupan yang harus dibangun manusia juga tidak luput
dari pelbagai tantangan seperti itu. Dua bacaan yang diperdengarkan kepada kita
hari ini pada dasarnya mau menggarisbawahi kenyataan tentang tantangan bagi
orang yang berkehendak dan bermaksud baik. Melalui bacaan pertama kita
mendengar bagaimana Paulus mengisahkan pengalaman pribadinya terutama
pengalaman pertobatannya. Paulus mengisahkan pengalaman itu kepada penguasa
yang hendak menghukum, ketika ia mewartakan imannya akan Kristus. Kisah pertobatan
dan panggilannya dalam perjalanan ke Damaskus membuat Paulus tak gentar dan
pantang mundur untuk mewartkan Kristus yang telah menampakkan diri kepadanya.
Paulus mengakui di hadapan Agripa bahwa sejak pengalaman yang luar biasa itu
Paulus tidak akan membantah lagi kehendak Tuhan. Ia merasa diri berkewajiban
mewartakan kristus apapun tantangan dan tuntutannya. Paulus berniat dan
bertekad untuk meneruskan pewartaannya kepada sipa saja dan kepada segala
bangsa. Ia telah mendapat kekuatan dari allah sendiri untuk mewartakan
sekaligus membawa orang sebanyak-banyaknya kepada Tuhan yang telah menderita.
Keberanian
Paulus mengakui pengalaman pribadinya di hadapan penguasa dan Agripa itu
terjadi hanya karena ia mau membawa sebanyak mungkin orang pada iman akan Yesus
Kristus. Mengapa ia berjuang membawa sebanyak mungkin orang kepada Kristus?
Alasannya tidak lain karena Kristus itu adalah jalan kebenaran dan hidup. Dalam
bahasa Injil tadi Yohanes menggambarkan Yesus sebagai seorang gembala yang
baik. Seorang gembala yang mengenal semua dombanya secara teliti. Yesus
digambarkan sebagai gembala baik karena ia sungguh mengenal atau terlibat dalam
pengalaman hidup para dombanya. Yesus telah hidup di antara manusia dan Yesus
sungguh mengenal setiap gaya dan model kehidupan manusia itu. dan lebih dari
itu Yesus telah mepertaruhkan nyawaNya untuk membela domba gembalaanNya. Ia
telah menunjukkan semua itu dalam dan selama hidupnya. Tujuannya tidak lain
supaya manusia yang menjejaki jalan Yesus itu dapat belajar menjadi gembala
yang baik dan menuntun sebanyak mungkin orang kepada Tuhan.
Membawa
banyak orang banyak bangsa kepada Tuhan melalui pewartaan dan cara hidup yang
pernah diwariskan Yesus itu telah dibuktikan oleh para kudus dan para martir
yang tak terbilang jumlahnya. Dan hari ini kita mendengar bagaimana seorang
gembala yang baik mempertaruhkan nyawanya demi perluaasan pewartaan tentang
kabar suka cita. Santu Bonifasius yang kita rayakan pesta hari ini adalah salah
seorang gembala yang baik. Ia telah berjuang untuk membawa masyarakat kawasan
jerman agar semakin dekat dan mendengarkan suara Yesus sebagai gembala agung.
Ia rela mati bersama sejumlah imam dan jemaat yang berjuang agar suara
Kristus bergema di kawasan Jerman.
Bonifasius dibunuh namun ia berbangga karena darahnya akan menyuburkan semangat
iman orang kristiani Jerman kemudian. Bonifasius dengan keberaniannya telah
berjuang memperkenalkan Kristus sang gembala agung. Ia memperkenalkannya dengan
turut menjadi gembala yang berkorban bagi dombanya. Mudah-mudahan kita belajar
dari semangat dan teladan hidup Paulus dan Santo Bonifasius ini terutama dalam
hal usaha membawa orang pada jalan yang pernah dilewati kristus sendiri. Amin
Rm. Bone Rampung Pr.
Pringwulung, 5/6/12
No comments:
Post a Comment