Thursday, July 25, 2013

RENUNGAN SANTO YAKOBUS RASUL

Kamis, Pekan Biasa ke-16 thn C/1, 25 Juli 2013
2Kor.4,7-15; Mat.20,20-28
Pesta Santo Yakobus, Rasul
Komunitas Suster Misericordia RKZ Malang

Buka
Hari ini kita dan gereja sejagat memperingati pesta Santo Yakobus Rasul. Santo Yakobus, yang kita peringati hari ini adalah seorang Rasul, yang berasal dari Betsaida di Galilea. Santo Yakobus, Rasul ini berbeda dengan Yakobus, penulis surat dalam Kitab suci yang ayat-ayatnya kita kenal: iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak 2 : 26). Ia seorang nelayan yang dipanggil Yesus bersama saudaranya, Yohanes. Kedua orang bersaudara anak Zebedeus ini sering disebut "anak-anak guntur" atau "Putera-putera Halilintar".karena sifatnya yang keras dan semangatnya yang berapi-api. Dialah yang meminta Yesus agar menjatuhkan api dari langit untuk memusnahkan orang-orang Samaria yang tidak mau menerima Yesus dan murid-murid-Nya. Yesus amat menyukai mereka dan mengistimewakannya bersama Petrus, sehingga selalu diajak pada saat-saat penting di mana Yesus berada; misalnya yang tercatat dalam Kitab Suci : Saat Yesus menghidupkan kembali putri Yairus (Mat 9:18 -26), Saat Yesus dimuliakan di Gunung Tabor (Mat 17:1 -13) dan saat Yesus berdoa di taman Zaitun ( Mat 26 : 30)

Dalam injil Ibu Rasul Yakobus ini meminta kepada Yesus agar diberi kedudukan terhormat dalam Kerajaan Kristus. Terhadap permintaan ini, Yesus menantang mereka dengan pertanyaan perihal kemampuan dan kesanggupan meminum piala penderitaan. Pernyataan kesanggupan seperti ini membawa risiko bahwa mereka akan mengalami apa yang dialami Yesus. Yakobus tercatat sebagai Rasul yang pertama minum piala kemartiran karena atas perintah Herodes Agripa I, ia dijatuhi hukuman pancung pada tahun 43/44. Kita berdoa sambil memohon agar semangat Santo Yakobus Rasul memberi inspirasi dalam tugas dana karya kita. Kita sesali segala kelemahan dan dosa kita

Renungan
Panggilan untuk melayani merupakan panggilan yang memberi garansi dan jaminan untuk keselamtan jiwa. Hal inilah yang mau ditegaskan Paulus melalui bacaan pertama hari ini. Panggilan pelayanan itu hanya akan terlaksana ketika manausia mengandalkan kekuatan Tuhan dan bukan kekeuatan manusia sendiri. Paulus mengingatkan kita bahwa harta pelayanan sebagai rasul itu berada dalam bejana tanah liat yang rapuh. Kedasaran akan keterbatasan dan ketidakmampuan dalam pelayanan memungkinkan manusia menandalkan Tuhan. Paulus menegaskan bahwa , kekuatan yang berlimpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri manusia sendiri. Paulus mencatat “ Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terhimpit, kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian; kami dihempaskan, namun tidak binasa. Dengan pernyataan seperti ini jelas bahwa Paulus mengajak kita untuk mengandalkan Tuhan dalam perjuangan dan dalam karya pelayanan. Menjadi pelayanan yang benar menurut Paulus harus dinyatakan dalam kemampuan manusia untuk mencontohi pelayanan Kristus. Hanya dengan mencontohi model pelayanan Kristus akan semakin banyak orang mengnelan, percaya, dan akhirnya mencintai Tuhan.

Buah pelayanan adalah jaminan keselamatan jiwa dan semua manusia yang percaya kepada Tuhan merindukan keselamatan jiwa seperti itu. Keselamatan jiwa seperti itulah yang diminta Ibu Yakobus dan Yohanes dalam injil tadi. Ibu Yakobus dan Yohanes meminta supaya Yesus menempatkan kedua anaknya di sisi kiri dan kanan Yesus kelak dalam kerajaan-Nya. Namun Yesus menegaskan bahwa hanya Bapalah yang akan menempatkan siapa yang mempunyai hak untuk itu. Murid yang sesungguhnya harus menjadi seorang hamba dari semuanya, sebagaimana halnya Yesus sendiri telah menjadi hamba. Bagi Yesus posisi atau tempat seseorang dalam kerajaan sorga tidak bisa diminta begitu saja oleh siapa saja melainkan akan ditentukan Allah berdasarkan kualitas pelayanan yang dilakukan manusia dalam dan selama hidup. Pelayanan yang paling berkualitas dalam konteks injil tadi adalah pelayanan untuk mengambil bagian dalam peyalanan Kristus yang selalu ditandai dengan tantangan dan derita.

Untuk para suster dan saudara/I yang berkarya dalam bidang medis kata derita, penderitaan sudah seharusnya telah ,menyatu dengan seluruh dinamika pelayanan mereka karena setiap hari selalu berhadapan dengan orang sakit, orang yang menderita. Melayani para pasien dengan baik, dengan cinta, dengan kesabaran, dengan ketulusan,dan sejenisnya adalah model pelayanan yang diharapan Yesus karena semua itu telah dilakukan Yesus selama hidup-Nya. Kata-kata Yesus yang penting untuk kita maknai dan renungkan dalam tugas kita adalah: Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia: Ia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Yesus telah mendapatkan tempat dan posisi yang penting dalam kerajaan sorga bukan karena Ia memintanya seperti ibu Yakobus dan Yohnaes tetapi terlebih dan terutama karena Yesus telah menjalankan misi pelaynan kasih itu secara sempurna. Injil hari ini mau menegaskan kepada kita bahwa dimana tempat dan posisi kita kelak ditentukan model dan kualitas pelayanan kita selama hidup. Marilah kita merebut posisi bukan dengan meminta begitu saja kepada Tuhan melainkan dengan melayani Tuhan dan sesama dalam tugas dan karya kita. Tugas kita, kerja kita, karya pelayanan kita apa pun nama dan jenisnya adalah posisi kita dan menentukan posisi kita kelak. Mari kita merebutnya dengan kualitas kerja dan pelayanan kita sambil memohon agar semangat Rasul yakobus menjiwai pelayanan kita. Semoga

No comments:

Post a Comment