Wednesday, September 21, 2016

PUISIKU



Bising Pengusik Mimpi

Dalam bias purnama
Sosok tertunduk mengusap wajah
Terbangun ia dari lelap
tampak mengutuk rajang
Penyangga raga lelah
Selepas mengukir asa
Merajut impian
Yang pantas diwariskan
Untuk suatu tradisi
Agung keheningan
Yang mencipta
Lihatlah ia
Memejam mata penutup mimpi
Seolah mengais rangkaian kata
Yang hadir di awal mimpi
Saat raga pasrah
Pada ranjang awal lelap
Mimpi terusir
Menyisakan sepenggal puisi
Tak berpesan buat kehidupan
Prematur di ujung kebisingan
Yang menggelisahkan
Puisi kehidupan
Yang sesungguhnya
Tercipta dalam keheningan mimpi
Untuk tradisi yang santun
Terusik gemuruh bising malam
Mendendamkan raga dan ranjang
Seakan menolak kelahiran kata
Untuk merawat kebersamaan
Tradisi yang beradab
Maafkan aku
Karena gagal melahirkan
Puisi indah tentang makna
Hening untuk peradaban
Makna hening untuk
Memaknai ada
Yang menjelma
Dalam waktu
Penentu makna
Adaku
Adamu
Kita ada
Ruteng, 7 Juli 2016


Kasih Bahasa Jagat
Jangan dan tak perlu
Kau tanya kata
Penghias jagat
Biar kau tak dianggap
Penghuni liar semesta
Jangan tanya dan tak perlu
Kau mencari kata penghias jagat
Biar kau tak dinilai
Pendatang haram semesta
Jangan dan tak perlu
Kau mencari kata perangkum jagat
Biar tak dianggap
Tak kenal Ada
Jangan dan mesti tak kau tanya
Kata pengada jagat
Kasih pengawal jagat
Perangkum semesta
Dalamnya kita terlebur
Memaknai
Kasih pengawal dan
Pemilik semesta
Ditulis Sabtu 23 Juli 2016 dalam perjalanan Ruteng menuju Waerebo


Indah Bunga
Keindahan sementara
Menjerat kekaguman sukma
Di ujung hari penuh inspirasi
Mengabadikan sebuah kesementaraan
Karena sadar ini keindahan
Sebentar lagi raib ditelan waktu
Yang tinggal hanya bayangan
Keindahan yang sempat kuabadikan
Sekadar pengingat
Yang indah ini pernah
Melahirkan kekaguman
Tentang sesuatu
Entah apa dan siapa namanya
Yang pasti keindahan abadi
Tidak lenyap
Bersama gugurnya helai kumtum
Yang mengajakku menulis puisi
Tentang keindahan
Tentang kesementaraan
Tentang yang abadi
Sekadar mengingatkan
Bahwa semuanya tentang kita
Tentang bunga
Tentang kehidupan dan
Indahnya sekutum bunga
Yang pasti gugur diterpa angin
Ruteng, 21 Juli 2016


No comments:

Post a Comment